“Mati” Air Kerap Terjadi, Poaradda Nababan Desak Pj Gubsu Ganti Semua Direksi Perumda Tirtanadi
Kitakini.news -Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut), dr Poaradda Nababan gerah dan berang melihat kinerja para Direksi Perumda Tirtanadi yang bertahun-tahun tidak mampu mengatasi krisis air di Medan dan Sumut.
Baca Juga:
"Kita melihat kinerja para Direksi sangat lemah dan tidak memiliki "Sense of Crisis" (Kepekaan,red) terhadap keluhan masyarakat pelanggan yang terus-menerus mengalami mati air, sehingga tidak bisa mandi, memasak dan mencuci serta aktivitas lainnya," ketus Poaradda kepada wartawan di ruang kerjanya gedung dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Senin (24/6/2024).
Hal ini dikatakan Poaradda Nababan merespon banyaknya keluhan
masyarakat pelanggan beberapa pekan terakhir terhadap penyakit "Mati"
air yang terjadi disejumlah kecamatan di Kota Medan.
Poaradda
mengungkapkan, mati air ini sudah
menjadi langganan masyarakat, bukan hanya kali ini terjadi, tapi hampir tiap
bulan. Kalau pun air Tirtanadi hidup, hanya pada jam-jam tertentu, seperti pada
pukul 06.00 WIB hingga 09:00 WIB, dan malam hari sekitar pukul 20.00 WIB hingga
subuh.
Melihat semakin buruknya pelayanan Perumda Tirtanadi ini, lanjut
Poaradda, hal ini menunjukkan ketidakmampuan pimpinan perusahaan BUMD ini
mengelolanya. Sehingga perlu dicari solusinya dengan menempatkan para pejabat
dijajaran direksi maupun Kacab yang benar-benar berjiwa membangun serta peka
terhadap keluhan pelanggan.
"Setiaptahun Perumda Tirtanadimeminta penyertaan modal ke DPRD Sumut agar
dialokasikan di APBD Sumut, guna membangun sumber mata air baru untuk memenuhi
kebutuhan air di Kota Medan dan Sumut, kita penuhi. Tapi sampai saat ini pihak Tirtanadi belum
bisa mengatasi krisis air yang dikeluhkan pelanggan," beber Politisi PDI
Perjuangan ini.
Maka dari itu, Poaradda
mendesak Pj Gubernur Sumut yang baru Agus Fatoni dalam tugas utamanya di
Pemprovsu agar memprioritaskan penanganan krisis air bersih di Medan, sesuai
kebutuhan masyarakat sekaligus mengevaluasi seluruh jajaran direksi Perumda
Tirtanadi mulai dari kantor pusat hingga kepala cabang.
"Bagi pejabat yang
tidak profesional mengatasi keluhan pelanggan, segera diganti dan ditunjuk
pejabat yang lebih peka terhadap keluhan rakyat," pungkas Poaradda sembari
menyesalkan kinerja para petinggiPerumda Tirtanadiyang tidak mampu mengatasi krisis air minum yang sudah
berlangsung bertahun-tahun lamanya. (**)