Minggu, 08 September 2024

BNPB Pasang 12 Titik EWS di Lereng Marapi

Azzaren - Selasa, 16 Juli 2024 15:03 WIB
BNPB Pasang 12 Titik EWS di Lereng Marapi
(Bonar)
Pemasangan 12 Early Warning System (EWS) dinilai sangat urgen.

Kitakini.news - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan mendirikan 12 titik Early Warning System (EWS) atau Sistem Peringatan Dini, di Lereng Gunung Marapi, Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

Baca Juga:

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, Rudy Rinaldy, mengatakan, pemasangan 12 Early Warning System (EWS) dinilai sangat urgen. Sebab, diatas Gunung Marapi masih menumpuk materil, yang seketika akan mengancam keselamatan warga di lereng Gunung Marapi.

"EWS ini sebagai salah satu bentuk mitigasi bencana di kawasan gunung Marapi. Pasalnya, hingga saat ini kawasan Lereng Gunung Marapi masih sangat rawan bencana alam, seperti banjir bandang atau banjir lahar dingin, terutama di saat diguyur hujan. Terlebih banyaknya tumpukan material abu di puncak Marapi yang terus erups atau berhembus," bebernya kepada wartawan di Tanah Datar, Selasa (16/7/2024).

Menurut Rudy, BNPB telah melakukan rapat koordinasi termasuk dengan BPBD Sumbar, dan direncanakan bakal dipasang sekitar 12 EWS di kawasan Gunung Marapi.

Selain itu, lanjut Rudy, pihaknya bersama BNPB juga telah melakukan survei lapangan ke kawasan Marapi untuk menentukan titik-titik pemasangan EWS tersebut.

"Semuanya didanai Pemerintah Pusat melalui BNPB. Kemudian, dalam waktu dekat pihaknya kembali melakukan rapat koordinasi dengan BNPB, untuk menentukan titik pemasangan EWS dan menjadwalkan pemasangannya," terangnya.

Selain BNPB, masih kata Rudy, pihaknya juga berkoordinasi dengan BMKG karena mereka juga akan memasang hal yang sama di lereng Gunung Marapi. "EWS yang kita pasangan akan dikolaborasi dengan EWS BMKG," tegasnya.

Sementara itu, peristiwa bencana banjir bandang dan banjir lahar dingin gunung Marapi, terjadi 11-12 Mei 2024 lalu, menjadi luka yang mendalam bagi Sumatera Barat, terutama bagi masyarakat Tanah Datar, Agam, dan Padang Panjang.

Setidaknya, 63 orang korban meninggal dunia, 10 orang dinyatakan hilang, dan ribuan rumah rusak, infrastruktur jalan, hingga ratusan hektar pertanian rusak. Pemerintah Provinsi Sumbar menyebut anggaran yang dibutuhkan untuk pemulihan mencapai Rp1,6 triliun. (**)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Heru
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Rahmat Rayyan: Bandara AH Nasution Akan Jadi Icon dan Sumber PAD Bagi Kabupaten Madina

Rahmat Rayyan: Bandara AH Nasution Akan Jadi Icon dan Sumber PAD Bagi Kabupaten Madina

Beruang Teror Warga Solok Selatan, BKSDA Sumbar Pasang Perangkap

Beruang Teror Warga Solok Selatan, BKSDA Sumbar Pasang Perangkap

Ular Kobra Sepanjang 40 Centimeter Hebohkan SMPN 6 Binjai

Ular Kobra Sepanjang 40 Centimeter Hebohkan SMPN 6 Binjai

Yaqut: Bung Karno Milik Seluruh Bangsa Indonesia

Yaqut: Bung Karno Milik Seluruh Bangsa Indonesia

Diduga Akibat Korsleting Listrik, Ruang Asrama Ponpes Sabilul Mukminin Terbakar

Diduga Akibat Korsleting Listrik, Ruang Asrama Ponpes Sabilul Mukminin Terbakar

Warga Bakar Sampah di Area Kebun, Puluhan Pohon Pisang Hangus Terbakar

Warga Bakar Sampah di Area Kebun, Puluhan Pohon Pisang Hangus Terbakar

Komentar
Berita Terbaru