Hadiri Rakornas di Sentul, Edy: Hadapi Tahun 2023 Harus Tingkatkan Kerjasama
Kitakini.news – Untuk menghadapi tahun 2023, seluruh kepala daerah di Indonesia, FoForum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan seluruh elemen masyarakat, harus meningkatkan kerjasama, seperti saat menghadapi Covid-19.
Baca Juga:
"Saya
sangat setuju dengan perkataan Bapak Presiden Jokowi tadi, saat pembukaan
Rakornas. Kita dapat mengendalikan Covid-19 dengan baik berkat kerja sama,
mulai dari pusat hingga ke desa-desa, bekerja sama. Karena itu, dalam menghadapi
tahun 2023, kita juga harus tingkatkan kerja sama," kata Gubernur Sumatera
Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi usai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas)
kepala daerah dan Forkopimda tahun 2023 tentang ‘Penguatan Pertumbuhan Ekonomi
dan Pengendalian Inflasi’ di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa
Barat, Selasa (17/1/2023).
Menurut
Edy, kerjasama yang baik para kepala daerah, Forkopimda dan seluruh elemen
masyarakat Sumut diyakini mampu menghadapi turbulensi perekonomian yang
diprediksi terjadi pada tahun 2023.
Edy
juga mengimbau, masyarakat agar tetap optimis dalam menghadapi 2023. "Kalau
kata ustadz-ustadz kan jangan khawatirkan masa depan, namun kita juga tidak
boleh lengah, tidak boleh sepele, tetap waspada dalam mengambil segala kebijakan,
mempertimpangkan berbagai kemungkinan," imbuhnya.
Lalu,
lanjut Edy, capaian sepanjang tahun 2022 menjadi modal awal yang baik. Pada
tahun 2022 pertumbuhan ekonomi positif 4,97
persen, inflasi terjaga 5,03 persen, berada di bawah rata-rata
nasional.
Edy
mengungkapkan, Pemprovsu pun mendapat apresiasi dari Kementerian Keuangan dan
Kementerian Dalam Negeri atas hasil upayanya mengendalikan inflasi, serta
realisasi pendapatan APBD meningkat sebesar 48,31 Persen.
Sebelumnya,
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, ekonomi Indonesia
saat ini dalam kondisi sangat baik, namun ke depan, ada ujian bagi perekonomian
Indonesia dan global.
"Untuk
itu kita harus berhati-hati mengambil keputusan, jangan keliru, seluruh
Gubernur, Walikota, Bupati, turun sering-sering ke pasar, pantau harga-harga
agar terdeteksi sejak dini. Hati-hati kenaikan beras, saya juga sudah ingatin
Bulog. Untuk telur dan tomat, kepala daerah harus sering-sering cek ke
lapangan," papar Jokowi.
Kemudian, sambung Jokowi, pada tahun 2022, angka kemiskinan ekstrim di Indonesia tercatat 2 persen, pemerintah ingin menurunkan angka kemiskinan ekstrim hingga angka 0 persen, pada tahun 2024.
"Itu
target kita 0 persen pada tahun 2024. Lalu pada stunting tahun-tahun kemarin
angkanya sempat 37 persen lalu pada tahun 2022 angkanya turun drastis 21 persen.
Target kita kedepan angkanya berada dibawah 14 persen," katanya.
Jokowi
yakin angka dibawah 14% akan segera terwujud, jika semua bekerja sama, seperti
hadapi pandemi Covid-19.
Ia
juga mengigatkan, agar mengintervensi stunting dimulai dari ibunya, jangan sampai
anemia ibunya. Lalu memberi anak makanan protein hewani yang tinggi zat
besinya. Seperti hati ayam, telur, teri dan masih banyak lainnya makan yang
alami.
Jokowi
juga mengingatkan, untuk memberikan kemudahan kepada investor dalam
berinvestasi di berbagai daerah, perizinan dibuat mudah dan cepat, karena
investasi menjadi kunci dalam hadapi 2023.
"Jangan
lah dipersulit orang berinvestasi, izin berbulan-bulan. Lalu mengenai tata
ruang, dulu izin mendirikan bangunan (IMB) sekarang ganti persetujuan bangunan
gedung (PBG). Namanya gonta ganti dan yang ruwet kita namanya, dua kata cukup
izin gedung sudah," pungkas Jokowi.
Redaksi