Penanganan Stunting di Medan Tidak Boleh Monoton
Kitakini.news - Meski telah dilakukan intervensi dan banyak program yang dilakukan, namun persoalan stunting masih ada di Kota Medan. Untuk itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution ingin agar penanganan yang dilakukan tidak monoton.
Baca Juga:
Artinya di tahun 2023 ini perangkat daerah terkait diminta tidak lagi memberikan makanan ultra olahan seperti biskuit. Hal ini sesuai dengan arahan yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo karena tidak berdampak untuk mengatasi masalah stunting.
“Sebagai gantinya bisa memberikan bantuan ayam petelur bagi keluarga yang terkena stunting maupun keluarga yang rentan terkena stunting untuk dipelihara. Telurnya bisa dikonsumsi dan dijual guna menambah penghasilan, sebab salah satu penyebab stunting akibat dari faktor ekonomi,” ungkapnya dalam Rapat Kerja Koordinasi Pengendalian Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah Tahun 2023 di Hotel Santika Dyandra Medan, Kamis (19/1/2023).
Di samping itu Wali Kota Medan juga ingin agar seluruh Camat terus melakukan intervensi penanganan stunting di wilayahnya masing-masing. Termasuk, menggunakan dana kelurahan untuk mengatasi masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak tersebut.
Selain stunting, Bobby Nasution dalam rapat kerja tersebut, juga menginstruksikan kepada seluruh camat dan lurah agar mengatasi kemiskinan ekstrim yang ada di wilayahnya. Sesuai target Nasional, kemiskinan ekstrim di tahun 2024 harus 0 %. Untuk itu Camat dan Lurah diminta untuk menginventarisir kemiskinan ekstrim yang ada di wilayahnya dan dapat menggunakan dana kelurahan untuk membantu mengatasinya.
Redaksi