Sabtu, 26 April 2025

Keluarga Korban Peringati Gempa Dahsyat 15 Tahun Lalu di Padang

Azzaren - Selasa, 01 Oktober 2024 10:54 WIB
Keluarga Korban Peringati Gempa Dahsyat 15 Tahun Lalu di Padang
Teks foto : Puluhan keluarga ikut hadir dan tabur bunga di tugu Gempa Bumi Padang. (Bonar)

Kitakini.news - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat memperingati 15 tahun tragedi gempa bumi dahsyat 7,9 magnitudo, pada 30 September 2009 silam.

Baca Juga:

Puluhan keluarga ikut hadir dan tabur bunga di tugu Gempa Bumi Padang. Pelaksana tuga Wali Kota Padang, Andre Algamar, akan memperbanyak selter dan edukasi kebencanaan kepada warga Padang.

Peringatan 15 tahun gempa bumi yang mengguncang Kota Padang dan sekitarnya ini, dilaksanakan di Tugu Gempa Bumi, di Jalan Khairil Anwar, Belakang Tangsi, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin sore (30/9/2024).

Hadir Sekretaris Utama (Sestama) BNPN, Rustian, para tokoh agama, tokoh adat, pelajar dan para keluarga korban gempa bumi.

Peringatan gempa bumi dahsyat ini ditandai dengan membunyikan serine tepat pukul 17.00 WIB, saat gempa 15 tahun lalu terjadi. Kemudian, dilanjutkan dengan tabur bunga dan memasang lilin di tugu gempa yang dilukis dengan air mata itu.

Peringatan ini bertujuan agar masyarakat Kota Padang tetap waspada dan berhati-hati jika terjadi bencana alam gempa bumi dan tsunami.

Pelaksana tugas Wali Kota Padang, Andre Algamar, mengatakan, pihaknya sudah mulai melakukan program satuan sekolah aman bencana bersama BPBD Kota Padang. Pihaknya ke depan bakal menjadikan mitigasi bencana sebagai muatan lokal di sekolah.

Tak hanya itu, dia menginstruksi masyarakat terbiasa melaksanakan pelatihan dan simulasi sebagai bentuk mitigasi bencana. "Tak hanya pemerintah, masyarakat juga harus terus latihan, termasuk memasukkan isu bencana ke kurikulum pendidikan," katanya.

Sekretaris Utama (Sestama) BNPB, Rustian, meminta masyarakat untuk lebih waspada terhadap bencana alam, gempa bumi dan tsunami. Pemerintah diminta memberikan edukasi kepada siswa dan masyarakat.

Sementara Plt Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy mengaku, Sumbar merupakan laboratorium bencana di Indonesia. Dengan kondisi demikian, pemerintah dan masyarakat tak hanya rutin melaksanakan mitigasi, tetapi juga kolaborasi dengan perguruan tinggi.

"Perguruan tinggi harus mengambil peran penting. Saya mengusulkan, seperti Universitas Andalas mendirikan fakultas tentang kebencanaan, karena Sumbar ini sudah labornya bencana. Jadi hasil kajiannya bisa memetakan dan sebagai mitigasi pengurangan risiko," ujar Audy.

Untuk diketahui, tugu gempa ini dibangun dan diinisiasi Ketua Himpunan Bersatu Teguh, Andreas Sofiandi pada 30 September 2010, tepat setahun setalah tragedi gempa 2009 silam. Tepat di Tugu Gempa ini tercantum 383 nama-nama warga Kota Padang yang turut menjadi korban.

Tak hanya Kota Padang, gempa yang terjadi Rabu, sekitar pukul 17.16 WIB itu, juga dirasakan dan berdampak di berbagai daerah Sumatera Barat, seperti Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Bukittinggi, Padang Panjang, Agam, Solok, Pasaman Barat hingga Mukomuko, Bengkulu.

Untuk keseluruhan, korban gempa di Sumbar ini menewaskan 1.117 jiwa. Selain itu, 1.214 luka berat, 1.688 luka ringan, dan 1 orang dinyatakan hilang. Lalu 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rusak sedang, dan 78.604 rusak ringan.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: M Iqbal
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Kota Padangsidimpuan

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Kota Padangsidimpuan

Komentar
Berita Terbaru