Mengapa A.T. Mahmud Diabadikan di Google Doodle Hari Ini?
Dalam Google Doodle tersebut, terlihat ilustrasi A.T. Mahmud dengan kacamata dan kumis khasnya, dikelilingi anak-anak yang tersenyum bahagia. Gambar gitar di sebelahnya melambangkan kecintaannya pada musik.
Baca Juga:
A.T. Mahmud lahir di Palembang pada 3 Oktober 1930. Sepanjang hidupnya, ia mendedikasikan diri untuk menciptakan lagu-lagu yang tak hanya menghibur, tetapi juga mendidik anak-anak Indonesia. Lagu-lagu ciptaannya penuh dengan pesan moral, keceriaan, dan mudah diingat, sehingga terus dikenal hingga lintas generasi.
Minat A.T. Mahmud terhadap musik dan seni sudah tumbuh sejak kecil. Pada usia 11 tahun, ia mulai belajar musik secara formal. Setelah menamatkan pendidikan di Institut Pelatihan Guru Jakarta, A.T. Mahmud mendapat kesempatan belajar dan mengajar di Australia melalui beasiswa pemerintah. Sepulangnya ke Indonesia, ia menjadi guru di sekolah untuk guru TK dan mulai menulis lagu-lagu untuk anak-anak.
Sepanjang kariernya, A.T. Mahmud berhasil menciptakan lebih dari 500 lagu anak-anak. Beberapa di antaranya seperti Pelangi, Ambilkan Bulan, dan Anak Gembala menjadi lagu wajib bagi anak-anak Indonesia. Lagu-lagu tersebut tidak hanya populer karena liriknya yang sederhana dan melodi yang menarik, tetapi juga karena pesan-pesan positif yang terkandung di dalamnya.
Tidak hanya aktif sebagai pencipta lagu, A.T. Mahmud juga menjadi pembawa acara televisi bertema musik anak-anak, yaitu Lagu Pilihanku dan Ayo Menyanyi selama 20 tahun. Melalui acara tersebut, ia semakin memperluas pengaruhnya dalam dunia pendidikan dan hiburan anak-anak di Indonesia.
Atas kontribusi besarnya, A.T. Mahmud menerima berbagai penghargaan bergengsi, seperti Penghargaan Seniman dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Penghargaan Pencapaian Seumur Hidup AMI, dan Medali Dharma Bintang Budaya Parama. Pada tahun 2003, ia merilis memoar berjudul A.T. Mahmud Meniti Pelangi: Sebuah Memoir yang menggambarkan perjalanan hidup dan karyanya.
Sang maestro berpulang pada 27 Juli 2018, namun karya-karyanya akan terus hidup dalam hati anak-anak Indonesia, mengiringi masa kecil mereka dengan lagu-lagu yang ceria dan bermakna.