LKD Fatayat NU Tapsel, Wujudkan Kemajuan Perempuan Untuk Peradaban Dunia
Kitakini.news -Pimpinan Cabang Fatayat NU Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) menyelenggarakan kegiatan Latihan Kader Dasar (LKD) bertemakan"Menguat bersama maju bersama untuk perempuan Indonesia dan peradaban dunia," yang berlangsung di pondok pesantren Raudhatul Falah Kabupaten Tapsel selama dua hari yakni Sabtu-Minggu, (19-20/10/2024).
Baca Juga:
Kegiatan LKD dibuka oleh ketua NU
Tapanuli Selatan Hotma Ridho Ranto Siregar seraya menyampaikan apresiasi kepada
segenap pengurus Cabang Fatayat NU Tapsel yang telah menyelenggarakan LKD,
sebagai upaya memberikan pemahaman materi tentang keaswajaan kepada para kader
perempuan muda NU kabupaten Tapanuli Selatan.
"Apresiasi kepada kepengurusan Fatayat
NU Tapsel, dimana para kader ini ke depan nantinya diharapkan mampu menjadi
kader yang mau saling menguat bersama, maju bersama, untuk perempuan Indonesia
dan peradaban dunia serta dalam menopang perjuangan NU apalagi setelah mendapat
bekal ilmu dari LKD ini seperti wawasan kemandirian, ekonomi, yang mampu
menjadi kader berdaya saing dalam mendukung dan memberikan kontribusi kepada
sayap-sayap NU lainnya untuk mewujudkan perjuangan kaum Nahdliyin," ucap Ketua
NU Kabupaten Tapanuli Selatan.
Disampaikan Ketua NU, perlu dipahami
bersama, bahwa berdirinya Fatayat NU tidak terlepas dari sejarah berdirinya NU
sebagai organisasi induknya dan sejarah Indonesia sebagai tanah airnya. Saat
ini banyak perempuan muslimah NU yang tampil di berbagai bidang baik
legislatif, eksekutif, dan menteri di berbagai forum.
Menurut Hotma, Fatayat NU ini sebagai
wadah dalam membentuk wanita muda Islam yang bertaqwa kepada Allah S.W.T,
berakhlakul karimah, bermoral, cakap, dan berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
"Kami mengajak kepada seluruh pengurus
Fatayat NU Kabupaten Tapanuli Selatan untuk bersama-sama menghapus segala
bentuk kekerasan, ketidakadilan, kemiskinan di dalam masyarakat dengan
mengembangkan wacana sosial yang konstruktif, demokratif, berkeadilan gender.
Mari wujudkan Tapanuli Selatan yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya dan
berlandaskan nilai-nilai religiusitas," tuturnya.
Pengurus Wilayah NU Sumatera Utara
Nurhaida Siregar, menilai LKD Fatayat NU ini sangat penting dan tepat digelar
dalam memahami Ahlussunnah wal Jamaah, keorganisasian NU dan keaswajaan.
"Fatayat NU merupakan salah satu badan
otonom nya NU, sebagai sayap organisasi bagian wanita muda. Kader-kader fatayat
NU ini harus memahami betul mengenai hal-hal tersebut dan terus mengabdi kepada
masyarakat demi terciptanya masyarakat yang paham dan mengamalkan ajaran-ajaran
agama yang benar, berbangsa dan bernegara dengan baik itu seperti apa," imbuh
Nurhaida.
Sementara itu, Ketua PC Fatayat NU
Tapanuli Selatan, Desi Wahyuni Jambak, kegiatan LKD ini diikuti oleh kader
Fatayat NU dari berbagai kecamatan yang ada di kabupaten Tapanuli selatan.
"LKD Ini sebagai tindak lanjut dari
Latihan Kader Lanjutan (LKL) dan TOT training of trainer yang telah diikuti
oleh Pimpinan cabang sehingga bisa menjadi fasilitator atau pemateri, dan
fasilitator sudah kami undang dari alumni pimpinan cabang yang telah mengikuti
LKL dua tahun lalu untuk meneruskan ilmunya melalui LKD ini," papar Boru Jambak
Itu.
Adapun materi dalam LKD yang diberikan
selama dua hari, lanjut Boru Jambak, mengenai tentang keaswajaan, kefatayatan,
kepemimpinan, keadministrasian.
"Fatayat NU sebagai sebuah organisasi
dari pusat hingga anak ranting, kegiatan-kegiatannya sangat langsung
bersentuhan dengan masyarakat khususnya membantu menyelesaikan masalah mengenai
perempuan dan kepengurusannya hadir untuk menjembatani permasalahan tersebut dari
tingkat bawah hingga ke atas, kelurahan sampai tingkat kabupaten/ kota," ungkapnya.
Kemudian lanjut nya, Diharapkan akan
semakin banyak kader fatayat yang memiliki wawasan serta memiliki keterampilan
dalam mengorganisir kegiatan baik dalam kegiatan di masyarakat maupun
kegiatannya sendiri di rumah," pungkas Desi Wahyuni Jambak.
Mewakili tamu undangan, Drs.Parulian
Nasution MM menyampaikan terima kasih serta apresiasi yang setinggi-tingginya
kepada kader atau para ibu-ibu muda yang penuh kesungguhan mengikuti LKD.
"Fatayat adalah para perempuan
hebat yang mau berjuang ikhlas di NU dengan menyempatkan sementara waktunya
'meninggalkan' anak dan suami," ujarnya.
Dirinya berpesan, dalam setiap
langkahnya jangan lupa fatayat yang sudah berkeluarga minta ijin kepada
suaminya. Karena ijin suami dapat dijadikan vitamin bagi istri yang khidmah di
NU.
"Selamat melaksanakan LKD, Semoga
menambah wawasan sehingga terwujud perempuan Indonesia mampu maju bersama,
menguat bersama untuk peradaban dunia," pungkasnya.
Diketahui, Untuk melanjutkan tugas ke
kabupaten Mandailing Natal (Madina) dalam kesempatan itu, pengurus wilayah
Fatayat NU Sumatera Utara Nurhaida Siregar mengembankan amanah kepada Erlina
Sari,M.Pd untuk menjadi instruktur di LKD di kabupaten Tapanuli Selatan, dan
diketahui Erlina Sari juga merupakan instruktur nasional dan merupakan ketua
Fatayat NU Kota Padangsidimpuan.
Kemudian, dihimpun informasi Fasilitator dari kabupaten Tapsel ada dua orang dan dari kota Padangsidimpuan Sidempuan dua orang, yang meliputi nama Desiwahyuni Jambak, Adelinda Hutasuhut, Erlina Sari, Siti amro Hasibuan.