Ahmad Darwis Harap Kabinet Merah Putih Bisa Jaga Stabilitas Ekonomi dan Kesenjangan

Kitakini.news - KabinetMerah Putih yang dibentuk Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Gibran Rakabuming Raka, dengan jumlah 112 orang diharapkan mampu menjaga stabilitas ekonomi dan kesenjangan serta bekerja cepat, tepat untuk hasil yang lebih maksimal.

Baca Juga:

• Veronica Tan Sah Jadi Wamen PPPA, Komitmen Tingkatkan Gizi dan Perlindungan Anak
• Srikandi Kabinet Merah Putih: Ada Meutya Hafid, Ada Mantan Istri Ahok
• Kabinet Prabowo: 9 Kementerian Dipecah Jadi 21 Kementerian Baru

"Dengan jumlah 112 terdiri atas 53 menteri dan 56 wakil menteri dan wakil kepala badan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, kita harapkan bisa bekerja cepat, tepat dan mendapatkan hasil yang diharapkan dalam membawa Indonesia yang lebih sejahtera," ujar Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut) Ahmad Darwis di gedung dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Senin, (21/10/2024).

Hal ini disampaikan Ahmad Darwis merespon telah diumumkan dan dilantiknya 112 anggota KabinetMerah Putih Prabowo-Gibran, dengan penambahan jumlah kementerian yang seharusnya menjadi satu, kemudian dipecah.

Politisi PKS Ahmad Darwis menekankan pentingnya para menteri untuk menentukan indikator kinerja, dengan memiliki target yang jelas berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang terukur.

Kemudian, peningkatan kolaborasi antarkementerian dan memanfaatkan teknologi untuk mempercepat pelayanan publik dan meningkatkan efisiensi kerja.

Kepada pemerintahan Prabowo-Gibran, Ahmad Darwis berharap kehadiran Kabinet Merah Putih sesuai dengan keinginan masyarakat dalam memperbaiki kesejahteraan masyarakat, terutama mereka yang terdampak oleh kondisi global, menjaga stabilitas ekonomi dan mengurangi kesenjangan.

"Yakni dengan cara mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, karena pertumbuhan dan stabilitas merupakan dua sisi ekonomi yang harus terus diperhatikan," ujarnya.

Berkaitan dengan berbagai sektor yang jadi prioritas Prabowo-Gibran, termasuk kemandirian pangan dan energi, perbaikan infrastruktur, pemberantasan korupsi dan reformasi birokrasi, Ahmad Darwis menekankan pentingnya sinergitas dan kordinasi antarkementrian, khususnya di 100 hari pertama kinerja kabinet.

Untuk kemandirian pangan dan energi, lanjut Ahmad Darwis, para menteri terkait perlu merumuskan kebijakan dan regulasi, dengan memanfaatkan sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat.

Adapun perbaikan infrastruktur, imbuh Ahmad Darwis, Pemerintah diharapkan dapat memastikan pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh wilayah, terutama daerah-daerah terpencil dan tertinggal.

"Jadi harapan kami, presiden dan wakil presiden yang baru dapat memberikan perhatian yang cukup, karena hampir semua persoalan di daerah sangat tergantung dengan baik atau tidaknya infrastruktur," tutupnya.

Berkaitan dengan reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi, lanjut Ahmad Darwis, pihaknya berharap para menteri perlu memimpin reformasi birokrasi di kementerian masing-masing agar lebih cepat, transparan, dan bebas dari korupsi (**)