Ini Peran Masing-Masing Tersangka Pembunuhan Berantai Wowon CS
Kitakini.news
– Sembilan orang sejauh ini menjadi korban tewas pembunuhan berantai Wowon cs.
Motif ekonomi menjadi dasar aksi sadis ketiga pelaku dalam melakukan aksinya
tersebut.
Baca Juga:
Melansir
Viva, Senin (23/01/2023), Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Kombes
Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, Wowon cs menjerat korban dengan
iming-iming bisa membuat kaya.
Dengan
motif ekonomi itu, para pelaku selanjutnya menjanjikan korbannya punya lebih
banyak kekayaan, namun harus menyerahkan uang ataupun harta lainnya.
“Motif
ekonomi itu dimulai, yang kemudian dengan motif janji supranatural sehingga
korban menyerahkan uang ataupun harta lainnya yang kemudian dijanjikan untuk
bisa lebih kaya, lebih sukses,” kata Kombes Trunoyudo, di Polda Metro Jaya,
Senin (23/01/2023).
Pelaku
juga mengiming-imingi para korbannya dengan serangkaian kebohongan dan
penipuan. Dengan cara itu, korban menyerahkan barang ataupun uang kepada
pelaku. Kendati demikian, polisi masih menelusuri kasus pembunuhan berantai di
Bekasi hingga Cianjur tersebut. Petugas kepolisian juga masih menggali
informasi melalui kerabat korban termasuk mencari alat bukti untuk membuat
peristiwa ini semakin terang-benderang.
“Terkait
pembunuhan ini dibutuhkan beberapa keterangan lain karena kan korban sudah
meninggal dunia. Tapi mungkin ada kerabat sebagai petunjuk yang nanti dengan
alat bukti lain dan paling utama secara saintifik nanti bisa dibuktikan,”
ucapnya.
Trunoyudo
mengatakan, dalam aksinya tersebut, tiga pelaku punya peran masing-masing.
Wowon
alias Aki, menarik perhatian korban agar mau menyerahkan harta bendanya. Wowon
juga lah yang mengiming-imingi janji ke korbannya.
Tersangka
Duloh, merupakan eksekutor dalam pembunuhan berantai tersebut. Duloh juga paham
keuangan korban yang disasar.
"Kemudian
Wowon alias Aki ini berperan mengiming-imingi, menjanjikan, dan mencari para
korban sehingga mau menyerahkan barangnya," ungkap Trunoyudo.
Sedangkan M Dede Solehudin berperan membeli kopi dan menggali lubang untuk mengubur korban.
Redaksi