Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Diperlukan Drone Semprot Hama Tanaman Dilahan Area Persawahan
Kitakini.news - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut) Fraksi Partai Demokrat, H Armyn Simatupang SH menyambut baik sekaligus mengapresiasi rancangan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto tentang pemanfaatan Dana Desa untuk ketahanan pangan sebesar 20 persen dari total pagu.
Baca Juga:
Menurut Armyn, langkah ini memang sudah harus dilakukan sejak lama, karena selama ini ketahanan pangan di Tanah Air telah menjadi persoalan mendasar yang belum terselesaikan dengan baik. Padahal, Indonesia merupakan negara agraris yang luas dan memiliki potensi agraris yang sangat besar.
Kemudian, lanjut Armyn, penggunaan Dana Desa yang selama ini digunakan juga banyak yang kurang tepat sasaran, kurang bermanfaat.
"Salah satu contohnya program Bimbingan Teknis (Bimtek). Tak perlu ini dilakukan rutin, harus dikurangi jumlah pelaksanaannya. Tak perlu sering-sering. Lebih baik uangnya digunakan untuk hal yang lebih penting," cetus Armyn kepada wartawan di ruang kerjanya gedung dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Kamis (31/10/2024).
Hal ini disampaikan Armyn Simatupang merespon langkah Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto yang akan merancang pemanfaatan dana desa untuk ketahanan pangan sebesar 20 persen dari total pagu.
Hal ini sebagaimana tertuang pada Peraturan Menteri Desa Tahun 2023 No 13 tentang Petunjuk Operasional atas Fokus Dana Desa 2024.
"Program pembangunan desa harus kita fokuskan pada penciptaan ketahanan pangan nasional. Indonesia harus bisa swasembada pangan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada, juga sumber daya manusia yang terus kita tingkatkan kualitasnya," ujar Yandri saat rapat dengan Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan di Jakarta, Selasa (29/10/2024).
Menurut Armyn, dengan alokasi 20 persen Dana Desa untuk Ketahanan Pangan ini, bisa meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Selain itu juga bisa digunakan untuk penyemprotan hama tanaman yang ada di lahan pertanian maupun persawahan yang luas.
"Sekarang ini zaman teknologi, kita bisa menggunakan Drone untuk menyemprot hama tanaman di lahan persawahan yang begitu luas. Sistem kerjanya cepat, hemat waktu dan efisien," tegas Armyn.
Masih kata Armyn, 1 Drone bisa digunakan untuk menyemprot lahan tanaman seluas 50 hektar.
"Bila alokasi 20 persen itu benar diterapkan untuk ketahanan pangan, maka pemerintah daerah bisa membeli 1 Drone untuk 1 Desa. Dan operatornya bisa diberikan pelatihan untuk menggunakan Drone itu. Tidak sulit sekarang untuk memajukan dan mempercepat sistem kerja pertanian. Tinggal pemerintah saja sanggup atau tidak menyediakan dan memberikan alat-alat pertanian yang canggih kepada para petani maupun kelompok tani, khususnya di Sumatera Utara," paparnya.
Armyn juga mengusulkan agar Dana Desa itu bisa digunakan untuk memberikan sumbangan 10 persen untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) perangkat desa, yakni dengan memberikan menyekolahkan perangkat desa sampai ketingkat Sarjana.
"Ini penting diprogramkan. Kita lihat apakah bisa nomenklaturnya. Sebab, terkadang terdapat juga perangkat desa yang belum Sarjana. Aparat dan perangkat desa saat sekarang ini sudah harus Sarjana. Mereka harus cerdas dan bijak agar kinerja bisa maksimal," tukasnya seraya menambahkan bahwa usulan ini akan kita perjuangkan di Kabupaten Asahan. (**)