Kementerian Kesehatan Fokuskan Target Angka Stunting 14 Persen di 12 Provinsi Termasuk Sumut
Kitakini.news - Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan persentase angka stunting di Indonesia menjadi 14 persen. Untuk tujuan itu, saat ini, Kemenkes memfokuskannya ke 12 provinsi di Indonesia termasuk Sumatera Utara.
Baca Juga:
Ke-12 provinsi di Indonesia, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, JawaTengah, Jawa Timur, NTT, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.
Melansir Bisnis, Selasa (25/01/2023), Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin. mengatakan, di tahun 2022, terjadi penurunan angka stunting yakni menjadi 21,6 persen, dibanding tahun 2021 di angka 24.4 persen.
"Hasil suvei 2021, angka stunting kita berada di 24,4 persen, dan di 2022 berhasil mengalami penurunan di posisi 21,6 persen. Survei ini akan kami lakukan setiap tahun," ucap Budi Gunadi, pada Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (24/01/2023).
Sekadar mengingatkan, penurunan angka stunting menjadi salah satu program prioritas Presiden RI, Joko Widodo. Di akhir jabatannya, Jokowi menargetkan persentase stunting turun hingga ke angka 14 persen pada 2024.
"Target yang saya sampaikan, 14 persen di 2024 harus kita bisa capai. Saya yakin dengan kekuatan kita bersama, semua bergerak, itu bukan angka yang sulit, asal semua bekerja bersama," ungkap Jokowi di Auditorium BKKBN, Jakarta Timur, Rabu (25/01/2023), bertepatan dengan peringatan Hari Gizi Nasional.
Sementara itu, Budi Gunadi juga mengungkapkan, jumlah penderita stunting yang dinyatakan sembuh total usai mendapatkan perawatan medis hanya sebesar 20 persen. Hal itu kata Budi, membuktikan bahwa stunting tidak bisa disepelekan. Kata dia, keterlambatan penanganan terhadap para penderita stunting akan membuat penyakit tersebut menjadi sangat berbahaya, yang dia bandingkan dengan kanker stadium empat.
"Kalau dirawat, yang sembuh cuma 20 persen, jadi sudah telat. Ini kaya kanker, sudah stadium 4, yang baik (sembuh) cuma 20 persen," kata Budi pada Rakernas Program Banggakencana dan Percepatan Penurunan Stunting 2023 pada Rabu (25/01/2023).
Untuk itu, Menkes mengimbau kepada para orang tua untuk dapat melakukan intervensi dini jika buah hati mereka tidak memiliki tinggi serta berat badan standar ideal yang ditetapkan. Mengawali langkah itu yakni dengan membawa anak-anak ke puskesmas maupun rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
"Begitu ditimbang tidak naik, segera kirim ke puskesmas, dikasih gizi tambahan. Karena kalau di situ diintervensi, 90 persen bisa sembuh. Kalau ditunggu sampai stunting, hanya 20 persen yang sembuh," ungkap Budi.
Redaksi