Rawan Banjir, Aripay Tambunan Desak BWSS II Bangun Bronjong di Sei Silau dan Sei Asahan
Kitakini.news -Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II didesak segera membangun Bronjong penahan air Sei Silau Tua dan Sei Asahan, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara. Sebab, kondisi tanggul yang telah diperbaiki pada tahun 2008 lalu oleh BWSS II yang ada di kedua daerah tersebut sudah sangat memprihatinkan dan sangat membahayakan bila debit air sungai meningkat.
Baca Juga:
"Kekhawatiran warga yang ada bila tanggul itu jebol, maka dua desa yakni Dsa Ofa Padang Mahondang dan Desa Padang Mahondang di Sei Asahan bisa terendam banjir. Begitu juga Desa Suka Makmur yang ada di Sei Silau Tua, juga bisa terendam banjir, begitu juga dengan lahan pertanian/persawahan masyarakat," imbuh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut), Dr Aripay Tambunan usai meninjau kondisi tanggul dan debit air Sungai Silau dan Sei Asahan, Kabupaten Asahan, Selasa (3/12/2024).
Pada saat peninjauan tersebut, hadir juga perwakilan BWSS II yang pada kesempatan itu telah mengukur untuk pembangunan Bronjong, Kapolsek serta Danramil.
Peninjauan ini dilakukan Wakil Rakyat dari Dapil Sumut V meliputi Kabupaten Batubara, Asahan dan Kota Tanjung Balai ini saat menjemput aspirasi warga Kabupaten Asahan melalui kegiatan Reses I Tahun Sidang I 2024-2025.
Aripay mengungkapkan, selain meminta agar pemerintah dalam hal ini BWSS II membangun kembali tanggul maupun Bronjong penahan air, masyarakat di kedua daerah tersebut juga meminta pemerintah membangun saluran irigasi untuk lahan pertanian persawahan. Sebab, area lahan persawahan yang ada di daerah itu bergantung pada air sungai.
"Bila debit air sungai ini penuh, maka saluran pengairan area persawahan akan mendapatkan air. Bila saat musim kemarau, maka masyarakat petani akan sulit untuk mendapatkan air untuk lahan mereka," terang Aripay.
Kemudian, lanjut Politis Partai Gerindra ini, masyarakat juga mendesak pemerintah untuk segera membangun ataupun memperbaiki infrastruktur jalan yang saat ini kondisinya babak belur. Sehingga menyulitkan warga untuk melakukan aktifitas sehari-hari, terutama mengangkut hasil pertanian yang akan dijual ke daerah kota maupun ke daerah lain.
Menurut Aripay, pihaknya akan segera menyampaikan keluhan dan aspirasi masyarakat yang ada di Kabupaten Asahan. Sebab, daerah ini merupakan salah satu kawasan lambung pangan di Sumut.
"Dan seperti kita ketahui, saat ini Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto tengah gencar-gencarnya meningkatkan dan memajukan program ketahanan pangan di Indonesia. Sehingga, tidak ada kata untuk menunda bagi pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota untuk perbaikan maupun pembangunan infrastruktur di daerah kawasan lumbung pangan. Melalui sidang paripurna nanti, saya akan sampaikan keluhan masyarakat ini kepada Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni agar bisa segera direalisasikan pembangunannya," pungkas Aripay.
Selain itu, masih kata Aripay, masyarakat petani di Kabupaten Asahan juga meminta Pemerintah Pusat untuk segera menyelesaikan persoalan kelengkaan pupuk bersubsidi yang sudah terjadi selama 5 tahun terakhir.
"Sampai saat ini masyarakat petani selalu mengeluhkan pupuk bersubsidi yang sulit didapat dan ini menjadi pekerjaan rumah yang segera harus diselesaikan Menteri Pertanian yang baru. Namun saya yakin, Pek Mentan yang baru akan bisa menyelesaikan ini karena beliau tengah menyusun regulasinya, dan semoga kedepannya penyaluran distribusi pupuk bersubsidi tepar sasaran," tandasnya. (**)