Khabib Nurmagomedov dan Frontier Airlines yang Mengusirnya dari Pesawat: Diskriminasi atau Kesalahpahaman?
Melansir sejunlah sumber (news.co.au, The Scottish Sun, New York Post, Esssentially Sport, Cair), penolakan Khabib untuk pindah kursi berujung pada pengawalan dirinya keluar dari pesawat.
Baca Juga:
Menurut laporan, Nurmagomedov, 36 tahun, duduk di baris darurat ketika seorang pramugari menanyakan kemampuannya untuk membantu penumpang lain dalam keadaan darurat. Pramugari tersebut menyatakan kekhawatiran tentang kemampuan komunikasi Khabib dalam bahasa Inggris selama situasi darurat, yang kemudian menyebabkan permintaan agar ia pindah kursi.
Nurmagomedov menolak permintaan tersebut, dengan alasan bahwa ia telah mematuhi semua prosedur check-in, menerangkan bisa berbahasa Inggris dengan baik, namun merasa diperlakukan tidak adil.
Seorang penumpang lain merekam kejadian tersebut, di mana terlihat pramugari mengatakan, "Saya tidak akan berdebat. Saya akan memanggil supervisor. Anda bisa mengambil kursi lain atau kami akan mengawal Anda keluar dari pesawat."
Setelah supervisor dipanggil, Nurmagomedov akhirnya meninggalkan pesawat tanpa insiden lebih lanjut. Setelah insiden tersebut, Nurmagomedov mengungkapkan kekecewaannya melalui media sosial, menuduh bahwa perlakuan yang diterimanya mungkin dipengaruhi oleh bias rasial atau nasional. Ia menekankan bahwa ia telah mematuhi semua prosedur dan menuntut perlakuan yang lebih baik dari pihak maskapai.
Insiden ini memicu reaksi dari berbagai pihak, termasuk Council on American-Islamic Relations (CAIR), yang menyerukan investigasi transparan terhadap tindakan Frontier Airlines. CAIR menekankan pentingnya memastikan bahwa tidak ada diskriminasi berdasarkan ras atau agama dalam perlakuan terhadap penumpang.
Rekan sesama atlet dan teman dekat Khabib, Daniel Cormier, juga memberikan komentar terkait insiden ini, menyatakan keprihatinannya atas perlakuan yang diterima Nurmagomedov dan berharap ada klarifikasi lebih lanjut dari pihak maskapai.
Frontier Airlines belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini. Namun, insiden ini menyoroti pentingnya pelatihan sensitivitas budaya dan komunikasi yang efektif bagi staf maskapai untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Setelah dikeluarkan dari penerbangan tersebut, Nurmagomedov berhasil mencapai Los Angeles dengan menggunakan maskapai lain. Ia dijadwalkan untuk mendukung rekan-rekannya, Islam Makhachev dan Umar Nurmagomedov, dalam pertarungan perebutan gelar di UFC 311.
Insiden ini menambah daftar panjang tantangan yang dihadapi oleh penumpang maskapai penerbangan, terutama yang berasal dari latar belakang etnis atau agama minoritas. Diharapkan bahwa investigasi yang transparan dan tindakan korektif akan diambil untuk memastikan bahwa semua penumpang diperlakukan dengan adil dan tanpa prasangka.