Sambut Imlek, Vihara Maitreya Cemara Asri Pasang Seribu Lampion
Kitakini.news - Maha Vihara Maitreya merupakan salah satu vihara terbesar yang ada di Indonesia. Ornamen dan arsitekturnya pun khusus didatangkan dari China. Selain itu, Vihara juga menggelar Sekolah Minggu Buddha Maitreya di bawah naungan pimpinan yayasan Budhis Cahaya Kasih.
Baca Juga:
Maha Vihara Maitreya dengan luas mencapai 2 hektare, menjadi salah satu Vihara terbesar yang ada di Indonesia. Vihara yang terletak di Komplek Cemara Asri ini menjadi daya tarik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan mancanegara untuk melihat kemegahannya.
Ornamen dan Arsitektur vihara khusus didatangkan dari China untuk memberikan kesan nuansa Chinese. Nama Maitreya dalam bahasa sansekerta mengandung arti cinta kasih.
Pilar-pilar raksasa dengan ukiran naga menggambarkan kemegahan vihara ini, patung-patung dewa yang melambangkan 12 Shio juga ada di halaman vihara.
Halaman yang luas serta cantik menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tidak hanya umat Buddha, vihara ini juga terbuka bagi seluruh masyarakat yang ingin datang melihat ornamen dan arsitekturnya.
"Untuk ornamen untuk gedungnya ini banyak pernak-pernik ornamen dari Tiongkok China, jadi dipasang di sini supaya kelihatan nuansa chinesenya," ujar Pengurus Vihara Dicky Paskarianto, Minggu (26/1/2025).
Dikatakannya bagian dalam gedung terdapat 3 balai dengan kapasitas yang berbeda, diantaranya baktisala menampung 1500 orang, baktisala maitreya menampung 2500 orang dan balai pertemuan menampung 2000 orang.
Selain menggelar peribadatan, vihara juga menggelar Sekolah Minggu Budha Maiterya di bawah naungan pimpinan yayasan Budhis Cahaya Kasih.
Sekolah minggu ini rutin digelar setiap minggu mulai pukul 9.30-11.30 dan diikuti oleh puluhan anak mulai dari tingkat TK, SD, SMP hingga SMA.
SMB merupakan sekolah non formal yang bertujuan untuk mengajarkan anak-anak tentang Darma.
Kepala Sekolah Sekolah Minggu Budha Maitreya, Diana mengatakan anak-anak diajarkan untuk menjadi anak yang baik dan berbakti kepada orang tua, serta menjadi generasi yang memiliki iman kepada Tuhan.
"Selain belajar etika, mereka juga belajar hal-hal yang bagaimana menjadi anak yang berbakti kepada orang tua dan juga bisa menjadi generasi yang punya iman kepada Tuhan. Dan suatu hari mereka bisa menjadi generasi yang bisa membangun bangsa ini," kata Diana.
Menurutnya, belajar itu bukan cuma duduk di dalam kelas tapi banyak yang bisa dilakukan, contohnya ada lomba-lomba dan kegiatan Senam Kasih Semesta yang bisa diikuti di Maha Vihara Maitreya.
Sementara itu Vihara Maitreya terus berbenah diri dalam mempersiapkan perayaan Imlek di tempat tersebut. Diantaranya memasang seribuan lampu lampion dan membuat stand tempatnya diadakan bazaar.