Kapal Cepat Basarnas Meledak di Perairan Tidore Kepulauan, Penumpang Terlempar
Kitakini.news - Sebuah kapal cepat, Rigid Inflatable Boat (RIB) milik Basarnas meledak di perairan Gita, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Provinsi Maluku Utara (Malut) saat hendak menyelamatkan nelayan, Senin (3/2/2025) dini hari, Pukul 00.00 WIT. Ledakan mengakibatkan penumpang terlempar ke laut.
Baca Juga:
Kepala Basarnas Ternate, Iwan Ramdani mengatakan kronologi sebelum kejadian, bahwa ada 11 orang yang berada di atas kapal cepat tersebut. Berangkat dari Pelabuhan Ternate menuju lokasi nelayan yang mengalami mati mesin di tengah laut, di perairan Desa Gita.
Sebelum menuju ke lokasi, pihaknya berkoordinasi dengan Tim SAR Dit Polairud Polda Maluku Utara untuk melakukan pencarian nelayan. Mereka kemudian menggunakan Kapal Cepat RIB 04 (Sea Rider) milik Basarnas Ternate.
Bertolak dari Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate, ada 11 orang yang berada di kapal itu. Yakni 7 dari Basarnas, 3 dari Polair dan satu orang wartawan Metro TV yang turut serta, ingin meliput misi penyelamatan nelayan.
Namun kata Iwan Ramdani, berjarak sekitar 15-20 Menit dari lokasi penyelamatan, kapal cepat RIB 04 mengalami ledakan. "Hampir seluruh penumpang terlempar ke air," ujarnya.
Usai ledakan lanjut Iwan, tim penyelamat tersebut kembali ke kapal cepat dan melaporkan kejadian itu ke kantor. Kemudian pihak Basarnas bergerak menggunakan KM SAR 237 Pandudewanata menuju lokasi kapal RIB untuk menolong. Termasuk berkoordinasi ke Dit Polairud Polda Malut untuk bantuan evakuasi korban, melalui Kapten Kapal Cantika 10.
"Rinciannya ada 10 orang kita evakuasi, dimana 8 orang selamat dan 2 meninggal dunia. Tetapi dalam perjalanan menuju pelabuhan, satu orang meninggal. Sehingga 7 yang selamat dan 3 meninggal. Sedangkan 1 orang lagi masih dalam pencarian," jelasnya.
Adapun mereka yang berada di RIB 04 yakni Kasi Ops Basarnas Ternate M Syahran Laturua yang berperan sebagai Kepala Tim Pencarian. Kemudian ada Fadli M Malagapi, Hamja Djirun, Darmanto Rauf, Ryan Azur Sakti Ali, Maretang, M Riski Esa yang tergabung dalam anggota penyelamat.
Sementara dari Polair ada Bripka Irwan Idris, Bripda Putra Nusantara Rustam, dan Bharatu Mardi Hadji dari Sar Polair Polda Maluku Utara. Dan juga turut serta di atasnya, wartawan Metro TV atas nama Sahril.
Untuk korban meninggal kata Iwan, yakni Bharatu Mardi Hadji, Fadli M. Malagapi dan M Rizki Esa. Sedangkan, satu orang dalam pencarian itu wartawan Metro TV. "Betul, Sahril namanya. Masih dalam pencarian," ujar dia.