Petugas Gabungan Tutup Tambang Emas Ilegal di Madina
Kitakini.news -Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Pemkab Madina) bersama Polri dan TNI melakukan operasi penutupan area pertambangan emas tanpa izin (Peti) di kawasan Pegunungan Kilometer II, Desa Hutabargot Nauli, Kecamatan Hutabargor.
Baca Juga:
Operasi penutupan Peti ini dipimpin Kapolres Madina AKBP Arie Sofandi Paloh yang dihadiri Komandan Rayon Militer 13 Panyabungan Kapten Inf A.K Harahap mewakili Dandim 0212/TS, Kepala BPBD Mukhsin Nasution, Satpol PP dan pejabat kecamatan Hutabargot, hingga kepala desa.
Untuk mendatangi lokasi, petugas
harus berjalan kaki mendaki gunung di Kilometer II yang memakan waktu berkisar 1,5
jam. Puluhan personel berangkat pukul 14.00 WIB dan operasi berakhir pukul
18.00 Wib, Senin (3/2/2025).
AKBP Arie mengatakan, operasi Peti
ini sebagai tindak lanjut komitmen yang ia sampaikan saat melakukan penertiban
Peti di wilayah Kecamatan Kotanopan. Selain Hutabargot juga dilakukan
penyisiran lokasi Peti di Batang Natal dan sekitarnya.
Masih kata AKBP Arie, pihaknya tidak
pernah membenarkan adanya tambang emas ilegal. Ia menyebut bakal terus
menggandeng pemerintah daerah dan TNI dalam mengedukasi masyarakat untuk tidak
menambang lagi ke depannya.
"Jadi penambangan emas tanpa
izin atau ilegal ini tidak pernah kita benarkan. Seperti saat penertiban di
wilayah Kilo 2 Hutabargot ini, tadi sudah kita sampaikan kepada masyarakat yang
ada di bawah dan di gunung agar segera berhenti menambang," jelasnya.
Kapolres menyebut tidak ada alasan
bagi masyarakat harus main tambang agar bisa menafkahi keluarga. Dia juga
mengajak penambang agar segera merubah mata pencaharian yang semula menambang
menjadi petani.
Di sisi lain, kunjungan Kapolres
Madina dan pejabat utama ke Kilometer 2 Hutabargot adalah memastikan adanya
informasi sejumlah karyawan tambang tewas tertimbun di dalam lobang akibat
longsor. Selain itu, adanya informasi bau busuk di sekitar lokasi Peti.
"Tadi sudah kita cek, kita
berkeliling disepanjang camp tambang. Tidak ada bau busuk dan karyawan yang
tertimbun. Masyarakat juga tadi kita tanyakan soal ini, tapi semua mengaku
tidak ada. Berarti bisa dipastikan informasi itu tidak benar adanya,"
ungkap Arie Paloh.
Pantauan di lokasi, saat operasi
berlangsung, petugas melakukan pembongkaran camp milik penambang. Barang bukti
juga diamankan seperti tenda hasil copotan dari camp.
Penertiban berlangsung aman dan
kondusif. Kapolres Madina dan seluruh personel yang terlibat turun gunung
dengan selamat.(**)