Yahdi Khoir Sesalkan Ratusan Siswa di 50 SMA/SMK Terancam Gagal Ikuti SNBP
![Yahdi Khoir Sesalkan Ratusan Siswa di 50 SMA/SMK Terancam Gagal Ikuti SNBP](https://cdn.kitakini.news/uploads/images/202502/_7996_Yahdi-Khoir-Sesalkan-Ratusan-Siswa-di-50-SMA-SMK-Terancam-Gagal-Ikuti-SNBP.png)
Kitakini.news -Terancam gagalnya ratusan siswa di 50 SMA/SMK untuk mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) Tahun 2025 yang disebelabkan keterlambatan memasukkan Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), diserahkan oleh Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara (DPRD Sumut) Yahdi Khoir Harahap.
Baca Juga:
Menurut Yahdi, akhir pekan lalu terungkap dari informasi yang disampaikan Kabid SMA Dinas Pendidikan Sumut Basir Hasibuan dan juga fakta-fakta di lapangan dengan maraknya unjuk rasa disejumlah sekolah.
Menyikapi hal itu, Yahdi mengaku prihatin atas peristiwa itu dan mensinyalir ada dua penyebab utama gagalnya data-data sekolah dan siswa yang di-inputke sistem PDSS, pertama, keterlambatan akibat kelalaian pihak sekolah sendiri dalam meng-inputdata ke sistem PDSS.
"Kedua, kompleks, ribet dan rumitnya data yang harus di-input ke sistem PDSS, sehingga sekolah tidak cukup waktu untuk melakukan peng-inputandata," ujarnya kepada wartawan di Medan, Minggu (9/2/2025).
Yahdi menilai, kegagalan sistem PDSS sendiri akibat terbatasnya kapasitas server, terutama pada waktu padat, sehingga bisa terjadi gagal input.
"Kalau melihat fakta, ada sejumlah 50 sekolah itu adalah jumlah yang sangat besar, sehingga tidak bisa dipungkiri kalau kegagalan itu terjadi tidak semata-mata kelalaian sekolah, tetapi juga kegagalan sistem yang ada," ungkapnya.
Sebab, lanjutnya, sebanyak 50 sekolah itu baru sekolah yang berada di bawah Dinas Pendidikan, belum termasuk yang berada di bawah Kementerian Agama, seperti Madrasah Aliyah.
"Madrasah Aliyah Negeri favorit di Medan saja seperti MAN 2 Model pun gagal melakukan input PDSS-nya, sehingga lebih dari 300 siswa terancam tidak bisa mengikuti SNBP," bebernya.
Padahal, sambung Yahdi, SNBP atau lebih populer dengan Jalur Undangan adalah salah satu jalur untuk bisa masuk ke perguruan tinggi negeri favorit. Jalur ini banyak diidam-idamkan dan menjadi kebanggaan siswa dan orang tua.
Karena disamping berdasarkan prestasi uang kuliah atau UKT nya juga jauh lebih murah, makanya jalur ini sangat diminati dan dikejar oleh siswa, terutama siswa dari keluarga kurang mampu.
"Maka kegagalan sekolah mengikuti SNBP berarti juga memupuskan harapan banyak anak untuk melanjutkan cita-citanya ke perguruan tinggi, terutama bagi yang tidak mampu," tambahnya.
Masih kata Yahdi, jalur ini memacu anak serius belajar mulai kelas satu karena salah satu syaratnya rapor harus stabil dari semester ke semester.
"Mereka bekerja keras dan sungguh-sungguh mengejar itu semua. Mereka berusaha agar mereka termasuk ke dalam kategori eligible, sehingga mereka bisa mendapatkan peluang itu. Namun impian itu seketika pupus," tuturnya.
Karena itu, tambah Yahdi, pihaknya meminta kepada semua pihak, terutama pemerintah untuk bisa kembali memberi waktu dan kesempatan kepada sekolah terkait untuk bisa kembali menginput data siswa ke sistem PDSS.
Selain itu, pihaknya juga meminta pihak sekolah pro aktif memperjuangkan membuka kesempatan kembali, dengan melakukan komunikasi dan kordinasi yang intensif kepada semua yang terkait, terutama Kemenditisaintek selakuleading sector.
Yahdi juga meminta kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kemendiktisaintek untuk bisa membuka kesempatan kembali kepada sekolah tersebut.
"Dimohon kepada Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan agar bisa memperjuangkan diberinya kembali kesempatan untuk melakukan peng-inputan PDSS.
Bagi sekolah-sekolah yang terbukti lalai agar pemerintah terkait mengambil tindakan tegas kepada pimpinan dan petugas yang diberi tanggung jawab menangani peng-inputan data tersebut. (**)
![Ini Harta Kekayaan Hakim dan Panitera Pengganti Perkara Penggelapan Dana Bank Mega](https://cdn.kitakini.news/image/0.png)
Ini Harta Kekayaan Hakim dan Panitera Pengganti Perkara Penggelapan Dana Bank Mega
![Ihwan Ritonga: Sinergitas Pimpinan, Anggota Dewan Sumut dan Wartawan Harus Ditingkatan](https://cdn.kitakini.news/image/0.png)
Ihwan Ritonga: Sinergitas Pimpinan, Anggota Dewan Sumut dan Wartawan Harus Ditingkatan
![Puluhan Korban Casis TNI Aksi di DPRD Sumut](https://cdn.kitakini.news/image/0.png)
Puluhan Korban Casis TNI Aksi di DPRD Sumut
![HPN, Sutarto Imbau Insan Pers Menjadi Mitra Kritis Pemerintah](https://cdn.kitakini.news/image/0.png)
HPN, Sutarto Imbau Insan Pers Menjadi Mitra Kritis Pemerintah
![Korupsi Proyek Jalan, Jubel Tambunan Dihukum 3,5 Tahun Penjara](https://cdn.kitakini.news/image/0.png)
Korupsi Proyek Jalan, Jubel Tambunan Dihukum 3,5 Tahun Penjara
![Joko Widodo: Mau Wartawan, Hantu atau Malaikat Tetap Harus Izin Ambil Foto](https://cdn.kitakini.news/image/0.png)