Desa Pematang Gajing Gencarkan Grobyok Tikus Dukung Ketahanan Pangan

Kitakini.news - Sebagai bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional, Desa Pematang Gajing, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, menggelar kegiatan "Grobyok Tikus Persawahan", Sabtu (15/2/2025).

Baca Juga:

• Arahan Presiden, Satgas Ketapang Nasional Akan Wujudkan Merauke Jadi Wilayah Lumbung Pangan Nasional
• Sidak Pasar, Menteri Pertanian Temukan Isi Kemasan Minyakita Tidak Sampai Satu Liter
• Polrestabes Medan Gelar Panen Raya Jagung Tahap Pertama, Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Sumut

Melalui kegiatan ini, masyarakat diajak untuk lebih peduli terhadap keberlangsungan sektor pertanian dan bergotong royong dalam mengatasi permasalahan yang ada.

Dalam kegiatan ini, masyarakat diberikan insentif sebesar Rp1.500 untuk setiap ekor tikus yang berhasil ditangkap. Selain itu, peserta yang berhasil mengumpulkan dalam jumlah banyak mendapatkan hadiah berupa alat pertanian sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka.

Program ini mendapat respons positif dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk kelompok tani, warga setempat, dan anak-anak sekolah yang turut berpartisipasi dengan penuh semangat.

Desa Pematang Gajing menilai bahwa pemberantasan hama tikus tidak hanya menjadi tanggung jawab petani, tetapi juga memerlukan keterlibatan seluruh elemen masyarakat. Oleh karena itu, program ini dirancang agar tidak hanya melibatkan para petani, tetapi juga mengajak generasi muda untuk memahami pentingnya menjaga ketahanan pangan sejak dini.

Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara, Darma Putra Rangkuti menilai bahwa inisiatif yang dilakukan Desa Pematang Gajing sejalan dengan program nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan ketahanan pangan dan swasembada energi.

Lebih lanjut, ia berharap agar program serupa dapat diadopsi oleh desa-desa lain, terutama di wilayah yang memiliki potensi besar dalam sektor pertanian.

Kegiatan "Grobyok Tikus Persawahan" ini menjadi salah satu contoh nyata bagaimana masyarakat dapat berperan aktif dalam mendukung kebijakan nasional. Selain memberikan dampak positif bagi sektor pertanian, program ini juga menciptakan kebersamaan dan semangat gotong royong dalam menghadapi tantangan yang ada. (**)