Senin, 10 Maret 2025

Viral di Sosmed Insiden Tabung Air Cuci Darah Kosong

Diduga Sebabkan Pasien Meninggal Dunia Saat Cuci Darah
Azzaren - Rabu, 26 Februari 2025 15:05 WIB
Viral di Sosmed Insiden Tabung Air Cuci Darah Kosong
Teks foto : Anak korban, Tiopan Tarigan, masih tak terima akan kematian orang tuanya, Rantam boru Ketaren, yang meninggal dunia saat tengah menjalani cuci darah di RSUD Djoelham Kota Binjai. (Ahmed)

Kitakini.news - Viral di sosial media, kasus insiden tabung air cuci darah di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Binjai, Sumatera Utara, kosong. Akibatnya seorang pasien yang tengah cuci darah meninggal dunia. Anak korban akan melaporkan kasus dugaan kelalaian pihak rumah sakit ke polisi.

Baca Juga:

Anak korban, Tiopan Tarigan, masih tak terima akan kematian orang tuanya, Rantam boru ketaren, yang meninggal dunia saat tengah menjalani cuci darah di Rumah Sakit Umum Daerah Djoelham Kota Binjai pada 15 Februari 2025 lalu.

Menurut anak korban, kematian ibunya diduga akibat kelalaian dari petugas Rumah Sakit Umum Daerah Djoelham Kota Binjai, yang abai akan alarm dari mesin HD (Hemodialisis) yang mengalami kekosongan air. diduga menjadi penyebab kematian ibunya yang pada saat itu tengah melakukan cuci darah.

Setelah hampir sepekan lebih, kematian ibunya, pihak Rumah Sakit Umum Daerah Djoelham tidak juga memberikan klarifikasi terhadap penyebab kekosongan air pada tabung cuci darah di rumah sakit itu, yang diduga menjadi penyebab kematian ibunya.

"Saya akan melaporkan pihak Rumah Sakit Umum Daerah Djoelham Kota Binjai ke Polda Sumut, yang diduga lalai dalam menangani pasien cuci darah," ujarnya Selasa (25/2/2025).

Dikatakannya sebelumnya proses cuci darah yang pertama, berjalan lancar, namun saat cuci darah yang ke dua ini, ibu saya jadi meninggal karena kekosongan air dalam tabung HD. Hal itu jelas terlihat di layar monitor mesin HD yang menyatakan No Water atau tidak ada air.

Setelah keributan terjadi di rumah sakit itu, tidak lama berselang petugas pemadam kebakaran tiba, untuk mengisi air di dalam tabung mesin HD.

Hal ini membuat keluarga yakin, bahwa penyebab kematian Rantam boru Ketaren, disebabkan oleh kosongnya tabung air dalam mesin HD.

Disebutkan Rantam boru Ketaren menjalani rawat inap di rumah sakit tersebut, dengan diagnosa mengalami gangguan ginjal, sehingga dianjurkan untuk menjalani cuci darah.

Setelah menjalani cuci darah yang kedua ini, korban dinyatakan sudah boleh untuk pulang, namun naas, dalam proses pencucian darah yang ke dua, tabung mesin cuci darah mengalami kekosongan air dan akhirnya Rantam boru Ketaren meninggal saat menjalani cuci darah.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: M Iqbal
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru