Bulan Ramadan Permintaan Lengkong Meningkat, Bisa sampai 4.000 Loyang

Kitakini.news - Bulan Ramadan merupakan bulannya banyak orang menjual takjil. Salah satu takjil yang banyak diburu pembeli adalah lengkong. Lengkong yang dijadikan sebagai minuman merupakan takjil yang selalu muncul di bulan puasa. Lengkong bisa disajikan tersendiri atau digabungkan dengan makanan lainnya.
Baca Juga:
Tapi tahukah ada bagaimana proses pembuatan lengkong. Salah seorang pengusaha Lengkong, Herman Dani, mengatakan pembuatan lengkong telah dirintisnya sejak 9 tahun silam bersama ayahnya.
"Untuk membuat lengkong maka diperlukan daun lengkong sebagai bahan dasarpembuatan lengkong. Ditambah dengan tepung kanji dan tepung tapioca," ujar Dani, Kamis (6/3/2025).
Mula-mula daun lengkong bersama batangnya direbus dalam tong berukuran besar sampai mendidih selama 3 jam. Kemudian air rebusan tersebut disaring sebanyak 2 kali agar bersih. Selanjutnya air yang telah disaring direbus kembali bersama tepung yang telah diaduk dengan air hingga mendidih.
Setelahnya air rebusan itu dituangkan dalam cetakan yang telah disediakan. Air tersebut ditunggu selama 3 jam dan setelah dingin akan mengental dan siap dibuat dengan berbagai campuran minuman lainnya.
Menurut Dani, saat bulan Ramadan seperti sekarang ini, permintaan akan lengkong meningkat. "Hari biasanya kita buat hanya 400 loyang, namun pada Ramadan kita bisa sampai 4.000 loyang," ungkap Dani.
Dikatakannya kalau orang ada banyak pesan ke tempat mereka walau terkadang permintaan tak menentu. "Biasanya orang datang ke tempat kita untuk pesan lengkong dan banyaknya tidak menentu, pokoknya tergantung permintaan," papar Dani.
Dani juga menambahkan kalau kendala yang dihadapi hanya ketersediaan kayu bakar yang kadang habis sehingga menyulitkan untuk merebus daun lengkong tersebut.
Sementara untuk ketersediaan bahan baku pembuatan lengkong seperti daun lengkong, tepung kanji dan tapioca, tidak menjadi persoalan karena selalu tersedia.
"Bahan baku selalu tersedia hingga tidak menjadi persoalan, seperti tumbuhan lengkong ini yang kita beli dari daerah Langkat, dan selama 5 hari kita sduah menghabiskan lebih dari 2 ton daun lengkong," papar Dani.
Dani mengungkapkan kalau lengkong yang dia buat tidak ada campuran pengawet. "Rasanya enak karena tidak ada campuran bahan pengawet hingga rasanya alami dan cuma tahan 3 hari," pungkasnya.

Dirut PUD Pasar Medan Dukung Penuh Langkah Kejari Berantas Korupsi
