Ilegal Logging Diduga Penyebab Banjir di Dharmasraya

Kitakini.news - Banjir dan longsor melanda Kecamatan Sembilan Koto Silago dan Kota Besar, di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Bencana alam ini diduga akibat praktik ilegal logging.
Baca Juga:
Satu ruas jalan kecamatan tertimbun longsor yang terdiri dari tanah dan kayu yang menutup badan jalan, sehingga akses masuk dan keluar dari lima kampung.
Jorong atau kampung tertutup di Nagari atau Desa Banai, Kecamatan Sembilan Koto Silago itu, Jorong Lubuk Labu, Jorong Sungai Limau, Jorong Padang Hilalang, Jorong Bukit Noneh dan Jorong Buga.
Satu alat berat
diarah ke lokasi untuk mengevakuasi materil longsor dari badan jalan. Selain
longsor, sejumlah rumah warga di daerah ini terendam banjir.
Merespon hal itu, Bupati Dharmasraya, Annisa Suci Ramadhani berjanji akan melakukan penertiban praktek perambahan hutan Dharmasraya.
Annisa Suci
Ramadhani juga mensinyalir dugaan banjir dan longsor melanda dua kecamatan
belakang ini karena praktik penebang kayu ilegal. Dia berjanji akan menertibkan
praktik penebangan kayu secara illegal tersebut
Ia juga mengungkapkan,
kalau banyak pihak atau ada praktik ilegal logging, baik secara fiskal dan
lingkungan yang akibatnya sama buruknya terutama merusak sungai.
Untuk itu dirinya
berjanji akan bekerjasama dengan pihak terkait untuk memberantas illegal loging
dan masyarakat diminta untuk memberikan laporan kepada petugas jika menemukan
illegal loging. (**)

Polres Dharmasraya Bekuk Komplotan Rampok Lintas Provinsi

Banjir di Dharmasraya Sumbar Mulai Surut, Tetapi Curah Hujan Tinggi

Cabai Setan Hilang di Pasar Tradisonal di Padang

Bobby Nasution Diminta Berani Tuntaskan Persoalan Banjir dan Longsor di Sumut

Polresta Pekanbaru Tangkap Dua Spesialis Kejahatan Ganjal ATM
