Masyarakat Meminta Keadilan Rekayasa Pengalihan Arus Lalin di Jalan Gereja

Kitakini.news -Arus Lalulintas (Lalin) diseputaran Jalan Gereja, Kelurahan Kristen, Kecamatan Siantar Selatan, terkadang diberlakukan rekayasa pengalihan arus lalin guna menghindari kemacetan yang kini lokasi menjadi langganan macet.
Baca Juga:
Lokasi rawan kemacetan terjadi akibat dari berdirinya Mall di Siantar yang sering dikunjungi masyarakat.
Akibatnya sering terjadi kemacetan di lokasi, Jalan Gereja sekitaran Mall dekat simpang tiga menuju Rumah Dinas Walikota hingga ke arah bundaran simpang empat dan ke arah Simpang dua.
Sehingga membuat Satuan Lalulintas Polres Siantar terkadang harus melakukan rekayasa pengalihan arus Lalulintas dengan waktu yang tak tertentu.
Seperti pantauan disekitaran dilokasi, Jalan Gereja Simpang Segitiga menuju Rumah Dinas Walikota Pematangsiantar. Arus lalin dari arah Simpang dua menuju inti kota melewati Irian mall dialihkan masuk lewat depan Rumdis.
Sebaliknya, dari arah bundaran simpang empat menuju Simpang dua tidak diberlakukan pengalihan arus. Tetap melintasi jalan Gereja seperti biasanya yang lewat langsung dari depan Irian Mall Siantar.
Atas hal itu, saat dikonfirmasi, Kasat Lantas Polres Siantar Iptu Friska Susana menyampaikan rekayasa pengalihan arus lalin itu dilakukan melihat situasi volume kendaraan melintas dari Jalan Gereja.
"Lihat situasi ya," katanya melalui pesan singkat kepada media membalas pertanyaan apakah ada waktu yang telah diatur dalam rekayasa pengalihan arus lalin itu, Selasa (11/3/2025).
Iptu Friska juga mengungkapkan bahwa pihaknya menempatkan personel agar selalu berjaga dilokasi demi mengatur kelancaran arus Lalulintas di kawasan tersebut.
"Tetap kita tugaskan personel di lokasi untuk berjaga," pungkasnya.
Sementara itu, rekayasa pengalihan arus lalin ini menjadi keluhan dan dampak buruk bagi perekonomian warga Jalan Gereja yang ada sekitaran bundaran simpang empat sekitarannya.
Seperti tanggapan dari salah satu warga Simpang Empat Siantar bermarga Turnip yang juga pengusaha makanan.
"Kenapa selalu area Simpang Empat ini yang menjadi korban pengalihan arus Lalulintas akibat menjaga kemacetan," ketusnya.
Turnip juga mempertanyakan mengapa harus menutup satu arus Lalulintas di wilayah simpang empat Jalan Gereja.
"Penyebab kemacetan bukan berada di lokasi ini, namun perekonomian warga sekitar yang terancam. Kami juga jualan untuk menghidupi keluarga. Apakah Mall itu saja yang harus dijaga pertumbuhan perekonomiannya," tandasnya.
Sementara itu, tokoh pemuda Gabungan Simpang Empat Sekitarnya (Gasimse) Siantar bermarga Ginting juga meminta agar dilakukan evaluasi terkait rekayasa pengalihan arus Lalulintas yang memberi keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Para pelaku UKM yang ada di sekitar Jalan Gereja Bundaran simpang empat ini hanya meminta keadilan yang merata. Jangan hancurkan perekonomian mereka yang sejak dahulu sudah diperjuangkan," pungkas Ginting.
Sebagai informasi, wilayah sekitar bundaran Adipura simpang empat dikenal sebagai Ikon kota Siantar merupakan kawasan kuliner legendaris sejak dahulu. (**)

Polres Langkat Tangkap Pengedar Narkoba dan Sita 1,25 Gram Sabu

Tindak Pidana Penyalahgunaan Pengangkutan dan BBM, Tiga Pria Diamankan Polres Padangsidimpuan

Tarawih di Masjid Raya Samora, Kapolres Sidimpuan Ajak Awasi Kenakalan Remaja

Kapolres Sidimpuan Ajak Jamaah Masjid Raya Samora Awasi Aksi Kenakalan Remaja

Jual Truk Kreditan, PT ITC Finance Siantar Penjarakan Nasabah
