Lansia dan Limbah, Dari Sisi Terpinggirkan Menjadi Karya Seni

Kitakini.news -Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di Teater Rumah Mata, Festival Laras Sembah "Lansia Merias Serat Limbah" memperkenalkan konsep baru dalam pengolahan limbah dan pemberdayaan lansia.
Baca Juga:
Koordinator kegiatan, Farida Lisa Purba, menekankan pentingnya menghargai kedua elemen ini, yang sering kali terabaikan dalam masyarakat.
Festival ini bertujuan untuk mengubah limbah menjadi karya seni yang kreatif dan inovatif, melibatkan lansia dalam prosesnya.
"Kami ingin lansia tidak hanya dianggap sebagai beban, tetapi sebagai agen perubahan yang dapat memberikan inspirasi kepada generasi muda," jelas Farida.
Kegiatan ini juga berfungsi sebagai ruang pertemuan dan rekreasi bagi lansia, memberikan mereka kesempatan untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan potensi kreatif.
Rangkaian acara yang dimulai sejak Januari 2025 mencakup berbagai aktivitas, dari workshop seni hingga pertunjukan seni yang melibatkan lansia.
Agus, pemilik Teater Rumah Mata, menyoroti bahwa sekitar 70 lansia terlibat dalam festival ini.
"Kami melihat kesamaan antara limbah dan lansia. Keduanya sering kali dibuang dan dianggap tidak berguna. Namun, dengan pendekatan yang tepat, keduanya dapat memberikan nilai tambah," ujarnya.
Puncak festival akan berlangsung pada 18-19 April, di mana hasil karya seni dari limbah akan dipamerkan dan pertunjukan seni akan digelar.
Dengan harapan untuk menciptakan program berkelanjutan, Festival Laras Sembah diharapkan dapat menjadi jembatan bagi lansia untuk berkontribusi dalam menjaga lingkungan dan merayakan kreativitas mereka.

Bunuh Ibu Kos, Seorang Lansia 65 Tahun Dituntut 13 Tahun Penjara

Pembinaan Lansia oleh Rumah Zakat, Rayakan Hari Kartini dengan Semangat dan Kebahagiaan

Kreativitas Tanpa Batas Usia! Lansia Medan Pamerkan Seni Daur Ulang yang Inspiratif

Lansia Unjuk Gigi di Festival Laras Sembah

Bunuh Ibu Kos di Medan Area, Lansia 65 Tahun Diadili
