Penrad Pantau 4 Konflik Agraria di Sumut, Minta Transparansi BPN

Kitakini.news -Anggota Komite I DPD RI, Pdt Penrad Siagian melakukan kunjungan kerja ke Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Sumatra Utara (Sumut), Selasa (18/3/2025).
Baca Juga:
Pertemuan ini bertujuan untuk membahas sejumlah konflik agraria yang telah dilaporkan kepada senator asal Sumut tersebut.
Turut hadir dalam pertemuan ini Plt. Kepala Bidang Pengendalian dan Penanganan Sengketa, Seti Kuncoro, serta sejumlah kepala kantor pertanahan dari berbagai kabupaten/kota di Sumut.
Mereka diantaranya, Kepala Kantor Pertanahan Kota Pematangsiantar, Imansyah Lubis, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Batu Bara, Mohammad Lizardy, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Asahan, Fachrul Husin Nasution, dan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang, Abdul Rahim Lubis.
Adapun empat konflik agraria yang menjadi fokus pembahasan dalam pertemuan ini meliputi Konflik Gurila vs PTPN, Konflik Simpang Gambus vs Socfindo.
Kemudian Konflik Mandoge vs PT Bakrie Plantation dan Konflik Masyarakat Rambah Baru vs PT Nirvana.
Dalam diskusi, Penrad Siagian menyoroti empat konflik agraria yang saat ini tengah terjadi di Sumut, yaitu sengketa antara masyarakat Gurila dengan PTPN, konflik di Simpang Gambus melawan Socfindo, permasalahan lahan di Mandoge dengan PT Bakrie Plantation, serta perselisihan masyarakat Rambung Baru dengan PT Nirvana.
"Saya ingin mendengar langsung dari pihak BPN mengenai perkembangan dan langkah yang telah diambil dalam menangani konflik ini. Masyarakat membutuhkan kepastian hukum atas tanah mereka," ujar Penrad melalui keterangan tertulisnya yang diterima, Selasa (25/3/2025).
Ia menekankan bahwa penyelesaian konflik agraria harus mengutamakan prinsip keadilan bagi masyarakat dan memastikan hak-hak mereka tidak terabaikan.
Penrad juga meminta BPN untuk lebih transparan dalam menangani sengketa lahan, terutama yang melibatkan perusahaan besar.
"Saya tidak ingin konflik ini berlarut-larut tanpa solusi yang jelas. Pemerintah harus hadir untuk memastikan hak masyarakat tidak terabaikan," tegasnya.
Anggota BAP DPD RI ini menegaskan komitmennya untuk terus mengawal persoalan ini hingga ada penyelesaian yang adil.
Ia juga berjanji akan membawa aspirasi masyarakat ke tingkat pusat guna mencari solusi terbaik bagi konflik agraria yang terjadi di Sumatra Utara.
"Ini bukan sekadar masalah kepemilikan tanah, tetapi juga menyangkut kehidupan masyarakat yang menggantungkan mata pencahariannya pada lahan tersebut," pungkasnya. (**)

Bupati Serukan Dukungan Pusat, Senator Penrad Janji Kawal Pembangunan Nias Utara

Penrad Dukung Pemkab Nisel dan Siap Fasilitasi Penyelesaian Berbagai Isu Strategis

Korban Luka Serius di Simalungun Nyaris Tak Diobati, Rumah Pengabdian Pdt Penrad Turun Tangan

Penrad Siagian: Kekerasan Aparat di Aksi Tolak RUU TNI Merupakan Pelanggaran HAM

Penrad Siagian: Pemerintah Harus Jamin Keamanan Mudik Lebaran dan Libur Nyepi

Penrad Minta Pemko Medan Segera Atasi Kelangkaan Blangko KTP

Keluarga Korban Kecelakaan Klarifikasi Pemberitaan Terkait Aksi Heroik TNI di Simalungun

Undangan Pernikahan Beredar, Maxime Bouttier-Luna Maya Sempat Putus

Geopark Meratus Resmi Masuk UNESCO Global Geopark

Erika Carlina Akui Operasi Plastik Hidung dan Bibir

Jangan Pilih Kamar di Lantai Dasar Hotel

Hotman Paris Tawari Paula Jadi Aspri Khusus

RPJMD dan RKPD Harus Mampu Jawab Tantangan Pembangunan Madina
