Rabu, 02 April 2025

THR dan Libur Mempengaruhi Kesehatan Mental Karyawan

Guruh Ismoyo - Minggu, 30 Maret 2025 00:04 WIB
THR dan Libur Mempengaruhi  Kesehatan Mental Karyawan
THR dan libur lebaran memiliki dampak positif terhadap kesehatan mental karyawan.
Kitakini.news -Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dan libur lebaran menjadi dua hal yang sangat dinantikan oleh masyarakat, khususnya para karyawan. Selain menjadi kebutuhan ekonomi, keduanya juga diatur oleh negara untuk memastikan kesejahteraan karyawan. Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/2/HK.04.00/III/2025, THR Keagamaan wajib dibayarkan paling lambat tujuh hari sebelum Hari Raya Keagamaan, memberikan kejelasan mengenai tenggat waktu pembayaran.

Menurut Dosen Psikologi Universitas Islam Antarbangsa (UNISA) Yogyakarta, Ratna Yunita Setiani Subardjo, seperti dikutip dari Kompas.com pemberian THR dan libur lebaran memiliki dampak positif terhadap kesehatan mental karyawan. "Pertama, THR dan libur lebaran membuat seseorang merasa kualitas hidupnya meningkat," ujar Ratna dalam wawancaranya dengan wartawan. Bagi karyawan, THR membantu meringankan beban finansial yang biasanya terasa tipis antara pengeluaran dan pendapatan, terutama menjelang hari raya. Kebutuhan untuk membeli pakaian baru, memberikan uang kepada anak-anak, atau membeli tiket mudik menjadi hal yang menambah pengeluaran. Meskipun kebiasaan membeli baju baru saat lebaran tidak selalu diikuti oleh semua orang, namun tetap saja kebutuhan meningkat saat hari raya tiba.

Baca Juga:

Dengan adanya THR, karyawan merasa lebih terdukung secara finansial dan kualitas hidup mereka meningkat. THR memberikan "angin segar" yang membantu mereka memenuhi berbagai kebutuhan, baik untuk persiapan lebaran maupun kebutuhan lainnya.

Selain itu, libur lebaran juga memberikan dampak positif yang tidak kalah penting. Libur panjang ini menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara, serta mempererat hubungan sosial yang sudah lama terjalin. "Momen pertemuan ini sifatnya lebih dalam. Bisa menatap langsung dan bercanda secara langsung memiliki kualitas yang priceless. Momen-momen bermakna semacam ini membuat seseorang merasa kualitas hidupnya bertambah," lanjut Ratna.

Momen libur lebaran juga memberi kesempatan bagi karyawan untuk mengurangi stres dan menambah motivasi. Rutinitas pekerjaan yang padat bisa menyebabkan kelelahan, sehingga libur lebaran memberikan kesempatan untuk beristirahat, mengisi ulang energi, dan menghabiskan waktu berkualitas dengan orang-orang terdekat. Ratna menyebutkan bahwa libur lebaran bisa dianggap sebagai "amunisi psikologis" yang diperlukan agar karyawan kembali kuat secara mental. "Jadi, libur lebaran semacam jadi vitamin psikologis yang dibutuhkan agar karyawan kembali kuat secara mental. Selanjutnya, karyawan akan siap bekerja kembali," jelasnya.

Dengan demikian, THR dan libur lebaran bukan hanya memberikan dampak positif dalam hal finansial, tetapi juga meningkatkan kesehatan mental dan motivasi kerja karyawan. THR membantu karyawan merasa lebih diapresiasi secara material, sementara libur lebaran memberi mereka waktu untuk merefleksikan diri dan mempererat hubungan keluarga. Keduanya berperan penting dalam memulihkan semangat kerja karyawan setelah merayakan hari raya. "Setelah melakukan hal-hal yang membuat kita merasa bermanfaat dan berarti, maka kita akan semakin semangat untuk bekerja," tutup Ratna.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Sutarto: Perusahaan Harus Penuhi THR Pekerja

Sutarto: Perusahaan Harus Penuhi THR Pekerja

Manfaatkan THR dengan Rasio 40:30:20:10

Manfaatkan THR dengan Rasio 40:30:20:10

Keren!!! Bobby Nasution Buka Posko Pengaduan THR

Keren!!! Bobby Nasution Buka Posko Pengaduan THR

DPRD Medan Pantau Kepatuhan Perusahaan Bayar THR

DPRD Medan Pantau Kepatuhan Perusahaan Bayar THR

Berikut Peringatan Ketua Komisi II DPRD Medan untuk Perusahaan Terkait Pembayaran THR

Berikut Peringatan Ketua Komisi II DPRD Medan untuk Perusahaan Terkait Pembayaran THR

Lambok Simamora: MK Harus Berani Hapus Ambang Batas 4 Persen DPR-RI

Lambok Simamora: MK Harus Berani Hapus Ambang Batas 4 Persen DPR-RI

Komentar
Berita Terbaru