ARS: Sumut Harus Bangkit Hadapi Tantangan

Kitakini.news -Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerag Provinsi Sumatera Utara (DPRD Sumut) Abdul Rahim Siregar ST MT berharap kepada Gubsu Bobby Afif Nasution dan Wakil H Surya, seluruh stakeholder serta elemen masyarakat untuk bangkit menghadapi tantangan yang semakin berat ke depan.

Baca Juga:

• Ketua KONI Sumut Harus Jago Lobi: Rafriandi Ingatkan Pentingnya Hubungan Harmonis dengan DPRD
• Frans Dante Minta 17 Program Prioritas Bobby Dilakukan Merata
• Anita Lubis Apresiasi Gagasan Kopdes dan Dorong Percepafan Ekonomi Desa

"Sumut juga harus mulai berani memilih jalan perubahan dan kolaborasi dengan semua entitas dengan satu tujuan membangun provinsi yang tangguh," ujarnya kepada wartawan di gedung dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Rabu (16/4/2025).

Hal ini disampaikan Sekretaris Fraksi PKS merespon HUT ke-77 Pemprovsu yang jatuh pada 15 April 2025.

HUT ke-77 ini digelar di DPRD Sumut dihadir Gubsu Bobby Nasution, dan Wakil H Surya, Ketua DPRD Sumut Erni Ariyanti dan seluruh wakil dan anggota dewan.

Menurut wakil rakyat yang akrab disapa ARS ini, usia yang ke 77 tahun menandakan kematangan sebuah provinsi yang kaya akan sumber daya alam, budaya, dan potensi manusia.

Namun di balik angka yang tampak matang itu, muncul pertanyaan mendasar, Quo Vadis Sumatera Utara? Ke mana arah yang hendak dituju provinsi yang kita cintai ini?

Disebutkan, pembangunan infrastruktur memang terus berjalan jalan tol terbentang, kawasan industri digarap, dan pariwisata mulai ditata.

"Akan tetapi pertanyaan tentang pemerataan pembangunan masih menggantung. Kawasan seperti Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), Kepulauan Nias, dan daerah perbatasan masih tertinggal dibanding Medan dan sekitarnya. Ketimpangan ini bukan sekadar angka statistik, tapi menyangkut rasa keadilan sosial," beber Wakil Rakyat yang berasal dari Dapil Sumut VII meliputi kawasan Tabagsel.

ARS juga menyebut krisis integritas dan kepemimpinan transformasional di Sumut, yang ditandai dengan masih krisis integritas di jajaran birokrasi dan politik.

"Sangat terlihat jelas 5 tahun terakhir ini beberapa kasus di Sumut ditangani oleh pihak aparat hukum, baik kejati, Kepolisian maupun KPK. Kita butuh pemimpin yang bukan hanya cerdas secara teknokratik, tapi juga memiliki visi spiritual dan moral. Kepemimpinan transformasional adalah kebutuhan mendesak yang mampu membangkitkan semangat kolektif, memberantas korupsi, dan menata pemerintahan yang berpihak pada rakyat," terangnya.

ARS menyebut, Sumut memiliki potensi besar namun juga tantangan lebih besar. Dengan sumber daya alam yang melimpah, dari tambang, pertanian, perkebunan, perikanan, hingga energi baru terbarukan, Sumut seharusnya bisa menjadi provinsi unggulan.

"Saat ini kita masih terjebak dalam masalah klasik birokrasi lambat, korupsi merajalela, Narkoba Menjamur, kualitas SDM belum optimal, dan kolaborasi antarwilayah belum maksimal," jelasnya.

Dengan berbagai permasalahan itu, lanjut ARS, di usia 77 tahun ini, Sumut harus mulai berani memilih jalan perubahan dan kolaborasi dengan semua entitas.Yakni, jalan yang mengedepankan transformasi tata kelola pemerintahan transparan, akuntabel, sdm yang tangguh dan implemetasi digitalisasi.

Disusul investasi pada SDM, pendidikan berkualitas, pelatihan vokasi, dan peningkatan literasi digital.Selanjutnya, pembangunan berbasis wilayah dan berbasis potensi lokal, bukan sekadar agenda pusat.

ARS secara khusus juga menekankan penegakan hukum tanpa pandang bulu, tidak lagi tajam ke bawah dan tumpul ke atas dan pemberantasan Narkoba dan kriminalitas, demi menyelamatkan generasi muda dan masa depan daerah.

"Sudah saatnya Sumut bangkit, bukan hanya menjadi provinsi yang membanggakan dari sisi statistik, tapi juga menjadi rumah yang adil, maju, mandiri berkarakter dan berkelanjutan dan bermanfaat seluruh Masyarakat Sumut," kata Ketua Umum Forum Masyarakat Dalihan Natolu, ini.

"Ekspektasi kita saat ini tertuju kepada kepemimpinan saudara Bobby–Surya, dengan di awal tugas negara dengan meletakkan fondasi yang kuat untuk membumikan visi misi saat kampanye dalam mewujudkan kolaborasi Sumut berkah yang maju, unggul dan berkelanjutan. 15 Juta lebih Masyarakat Sumut saat ini menunggu terobosan, Strategi Implementatif dan Program konkrit 100 hari, 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, 4 Tahun hingga 5 tahun ini dari Gubernur Sumut yang baru saja dilantik di Istana negara oleh bapak Prabowo Subianto Presiden RI," tandasnya. (**)