Sabtu, 19 April 2025

Keluarga Korban Kecelakaan Klarifikasi Pemberitaan Terkait Aksi Heroik TNI di Simalungun

Hegi - Jumat, 18 April 2025 22:44 WIB
Keluarga Korban Kecelakaan Klarifikasi Pemberitaan Terkait Aksi Heroik TNI di Simalungun
Teks foto : Paijo, korban kecelakaan yang selamat (kaca mata hitam) bersama kedua orang tua MRS dan kuasa hukumnya. (Hegi)

Kitakini.news - Diberitakan di berbagai media online dan cetak, aksi heroik anggota TNI AD Yonif 122/Tombak Sakti dalam menolong korban kecelakaan yang terjadi tetap didepan markas komando bataliyon 122 di Jalan Melanton Siregar, Kabupaten Simalungun, waktu lalu.

Baca Juga:

Dalam pemberitaan itu diterangkan bahwa aksi heroik yang dimaksud ialah sebuah pertolongan cepat atas bantuan untuk penyelamatan awal korban kecelakaan dengan cara memberhentikan sebuah angkutan umum agar membawa ke Rumah Sakit.

Kemudian, juga yang dimaksud langkah pendonoran sebanyak 5 kantong darah oleh para prajurit Yonif 122/TS sebagai bentuk prihatin lebih dalam proses medis korban di Rumah Sakit.

Namun hal itu dibantah keluarga korban melalui kuasa hukumnya, Jonli Sinaga SH, saat ditemui dirumah orang tua korban kecelakaan yang telah meninggal dunia.

Sebagai informasi, korban kecelakaan tersebut berinisial MRS (+) anak laki-laki berumur 15 Tahun dan Paijo, nama samaran si anak laki-laki berumur 11 Tahun.

Kronologi kecelakaan, MRS membonceng Paijo dengan mengendarai sepeda motor saat melintas datang dari arah Tanah Jawa menuju Kota Siantar, pada Rabu (9/4/2025) sekitar pukul 21.45 WIB.

Selanjutnya, saat berada di depan Mako batalyon Yonif 122/TS sepeda motor yang dikemudikan MRS mencoba menyalip sebuah truk didepannya yang diketahui si pengemudi bermarga Nainggolan.

Namun saat mencoba memotong truk itu, ternyata sebuah mobil Kijang berwana biru datang dari arah kota Siantar ke arah Tanah Jawa pada jalur lintasannya.

Atas keraguan itu, MRS mencoba merapatkan sepeda motornya ke arah kiri dan terjadilah kontra dengan bagian badan kanan truk. Beruntung mobil kijang itu langsung berhenti, tapi naas kaki MRS masuk kedalam kolong truk dan terlindas ban truk.

Sehingga korban MRS mengalami patah kaki atas peristiwa itu dan rekannya Paijo yang dibonceng selamat dari maut dan hanya mengalami sakit dibagian kakinya.

Korban MRS yang telah meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan intensif dari pihak RS beberapa hari. Tapi korban menghembuskan nafas terakhirnya di RS, pada Senin (14/4/2025) sore hari.

Ini penjelasan Keluarga Korban MRS akan kebenaran yang ada. "Tak ada pertolongan pertama dari tentara. Mulai dari terjadinya kecelakaan, sampai Paijo menelpon orang tua untuk ngasih tau orang itu kecelakaan didepan (Yonif) 122/TS," jelas Jonli kepada awak media.

"Yang ada hanya pertolongan untuk meminggirkan Marvel kepinggir jalan oleh tentara. Hingga orang tua sampai ke lokasi kejadian dan melihat anaknya tergeletak dipinggir jalan, maka orang tua langsung meminta tolong kepada kendaraan yang melintas dari lokasi untuk membawa anaknya," ujarnya menambahkan.

Maka itu, pertolongan penyelamatan korban kecelakaan ke rumah sakit oleh aksi heroik anggota TNI AD Yonif dibantah keluarga.

Lanjutnya, terkait bentuk prihatin lebih anggota TNI itu dalam mendonorkan 5 kantong darah dibantah juga. Jelas Jonli, bantuan kantong darah itu hanya berjumlah satu kantong darah.

"Pihak keluarga turut mengucapkan terimakasih atas bantuan donor darah yang diberikan dari tentara satu kantong. Ada kawan orang tua Marvel ini pensiunan TNI yang ditelpon untuk meminta tolong mencari darah agar menyelamatkan anaknya. Maka itu, tentara (Yonif) 122/TS datang untuk mendonorkan darah," ucapnya.

Tapi kehadiran TNI itu terlambat tak sesuai waktu yang diinginkan dan diharapkan. Beruntung keluarga langsung mendapatkan pendonor dari warga sipil demi permintaan medis yang diminta cepat guna menolong korban MRS.

"Jam 6 pagi harus dibutuhkan darah segar itu. Namun tentara tiba sekitar jam 10 pagi. Dari pada nunggu tentara, ada warga disini yang bantu untuk donor. Jadi setibanya tentara hanya satu kantong saja jadinya di diperlukan," cetus Jonli.

Disisi lain, Jonli juga meminta untuk pengemudi truk yang kontra agar segara memberikan etika baiknya. Soalnya peristiwa ini bukan kecelakaan tunggal, seperti pernyataan dari pemberitaan TNI AD Yonif 122/TS itu.

"Kami berharap supir truk itu mempunyai etika baik. Karna ini kecelakaan antar truk dan sepeda motor bukan laka tunggal," pungkasnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: M Iqbal
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru