Pabrik Es Kristal Diintimidasi Oknum Ormas dan Dipaksa Tutup

Kitakini.news - Seorang pengusaha bernama Cici membagikan pengalamannya di media sosial tentang nasib usaha pabrik Es Kristal miliknya di Desa Pantai Gemi, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang dipaksa tutup oleh sekelompok oknum salah satu Ormas disana. Usai viral di media sosial, pihak kepolisian pun langsung turun ke lokasi untuk melakukan proses penyelidikan.
Baca Juga:
Kejadian ini sampai-sampai membuat Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo ikut turun tangan langsung. Kepada pemilik usaha, Kapolres berjanji untuk mengusut tuntas kejadian ini.
"Dalam hal ini pihak kepolisian berupaya untuk menciptakan situasi yang kondusif dan berjanji akan memberikan perlindungan kepada pengusaha dan pekerja," kata Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo, Sabtu (19/4/2025) siang.
Kapolres mengatakan, pabrik tersebut sudah bisa beroperasi lagi dan telah menempatkan personel untuk memberikan rasa aman masyarakat.
"Kami juga telah mengamankan pelaku yang diduga mengintimidasi pemilik pabrik es. Sebelumnya, kami sudah mengimbau agar pelaku untuk menyerahkan diri," kata kapolres.
Saat ini pelaku berinisial B yang diduga mengintimidasi dan memeras pengusaha es sudah ditahan di Mapolres Langkat untuk memudahkan pemeriksaan.
Sementara itu, Cici pemilik usaha es kristal UD Aquaris dalam postingannya di media sosial bercerita usahanya pembuatan itu terpaksa tutup karena pekerjanya kerap mendapat intimidasi dari ormas setempat, Kamis (17/4/2025).
"Kami usaha pengusaha UD Aguaris usaha pembuatan es kristal, kami sudah tertekan dengan adanya orang mengaku dari Ormas SPSI dan Pemuda Pancasila, yang menyetop usaha kami," ucap Cici.
Menurut Cici, intimidasi tersebut lantaran mereka tidak memenuhi sejumlah permintaan dari ormas tersebut. Sehingga ia meminta tolong kepada aparat penegak hukum untuk membantunya.
"Padahal usaha kami punya ijin, kami bayar pajak tapi karena permintaan mereka (ormas) tidak kami penuhi usaha kami dipaksa berhenti karyawan kami tidak boleh bekerja," tuturnya.
"Tolonglah kami bapak Kapolri, Kapolda Sumut, Kapolres Langkat. Tolong kami dari intimidasi mereka yang mengaku dari Ormas. Tolong bantulah kami bapak- bapak yang kami hormati," pungkasnya.
Cici berharap agar kasus ini dapat segera diselesaikan dan operasional pabrik dapat kembali berjalan normal. Mereka juga berharap agar pihak berwenang dapat memberikan perlindungan agar kejadian serupa tidak terulang lagi.