Target Selesai Akhir 2023, Pembangunan Bandara Madina Harus Efektif dan Efisien
Baca Juga:
Kitakini.news – Pengerjaan Bandar Udara (Bandara) Mandailing Natal (Madina) yang berada di Kecamatan Bukit Malintang, Provinsi Sumatera Utara bisa dilaksanakan secara efektif dan efisien. Selain itu juga diharapkan dapat meningkatkan konektivitas transportasi dan perekonomian masyarakat di Madina.
"Kita berharap ini (Bandara Mandailing Natal, red) menjadi salah satu bandara yang menjadi kebanggaan masyarakat di Sumatera Utara. Maka Kementerian Perhubungan dalam hal ini harus betul-betul merencanalan pembangunan bandara yang memang bermanfaat dan demand-nya ada untuk menambah Penerimaan Negara Bukan Pajak untuk negara," Anggota Komisi V DPR RI Bob Andika Mamana Sitepu, melansir dari laman resmi dpr.go.id, Senin (19/12/2022).
Andika menjelaskan, keberadaan Bandara Madina nantinya juga dapat mendorong sektor pariwisata di daerah tersebut.
"Sebagai salah satu Bandara kebanggaan masyarakat Sumut nantinya, kita juga ingin pariwisata di Sumut misalnya seperti Danau Toba, itu benar-benar bangkit, perekonomian masyarakat sekitar juga demikian. Dengan demikian, hadirnya Bandara Madina ini dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya disekitar daerah itu,” paparnya.
Meski demikian, lanjut Bob, pihaknya meminta agar pembangunan Bandara Madina juga dibangun dengan kajian yang matang.
"Jangan sampai dengan hadirnya Bandara baru, keberadaan Bandara yang ada disekitarnya menjadi tidak efektif. Maka dalam sektor pembangunannya nanti Kemenhub harus mengedepankan perencanaan-perencanaan yang efektif dan efisien baik dari segi anggaran, kemudian jumlah penumpang, ini semua harus semuanya dihitung dan didukung dengan perencanaan yang benar-benar matang," tandasnya.
Disisi lain Anggota Komisi V DPR RI Effendy Sianipar menyoroti pembangunan Bandara tetap harus dilihat kepatutan Supply and Demand-nya. Sehingga, nantinya dalam pengerjaannya dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
"Bukan karena keinginan seseorang untuk mendirikan Bandara. Harus kita evaluasi semuanya bagaimana jangkauannya, market-nya, demand-nya, semuanya harus tepat. Komisi V dalam hal ini meminta Inspektorat untuk mengawasi dengan serius. Bila perlu DPR nanti akan buat Panja untuk menindaklanjuti bila ada hal yang tidak diinginkan terjadi kedepannya," tandasnya.
Effendy menambahkan, jika nantinya dalam pengerjaan Bandara Madina tidak betul-betul dievaluasi dengan tepat hal ini dapat berdampak pada menambah beratnya APBN negara. "Saya lihat di Sumut ada tiga bandara yang jaraknya tidak begitu jauh, bisa ditempuh kurang lebih tiga setengah jam. Menurut logika saya keberadaan Bandara Madina ini nantinya akan dapat menjadi sangat tidak efisien dan efektif," imbuhnya.
Seperti diketahui, Bandara Madina berada di Kecamatan Bukit Malintang, Kabupaten Madina Sumut. Bandara baru Madina termasuk dalam salah satu target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) Kementerian Perhubungan 2020-2024.
Pembangunannya ditergetkan selesai pada akhir tahun 2023 dan bisa beroperasi pada awal tahun 2024.
Redaksi