Layanan Air PDAM Tritauli Pematangsiantar Hidup Mati
Kitakini.news - Kualitas layanan di Perusahaan Umum Daerah atau Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tritauli Pematangsiantar menimbulkan keluhan dari warga.
Baca Juga:
Pasalnya kondisi air yang menjadi produk utama pelayanan utama PDAM itu dirasakan hidup mati, terutama pada jam sibuk setiap hari dan sudah bertahun.
Kondisi itu, warga menilai bertolak belakang dengan penghargaan yang diterima PDAM Tirtauli Pematangsiantar, pada Top Award BUMD se Indonesia Tahun 2022.
"Kita sudah pernah bertanya ke petugasnya di kantor PDAM soal ini (air mati hidup), tapi jawabnya karena daerah di rumah saya daerah tinggi jadi air agak payah air naik. Itu lah jawabnya. Berarti saya harus pindah rumah lah ke daerah rendah supaya air lancar. Masa menaikkan air gak mampu," kata Parlindungan, warga Jalan Melati, Kecamatan Siantar Barat, Selasa (20/12/2022).
Parlindungan merupakan satu dari sejumlah warga kawasan Jalan Melati, Kelurahan Simarito, Kecamatan Siantar Barat, yang mengalami pelayanan buruk Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirtauli yang dipimpin Zulkifli Lubis.
Dia mengurai, air yang mengalir di waktu yang bukan pada jam sibuk, debit airnya sangat kecil. Air yang deras hanya dapat dirasakan pada malam hari hingga dini hari.
"Jam 10 malam ke atas baru lah lumayan deras air mengalir. Pertanyaannya siapa lagi mau main air jam segitu. Kemudian sering saya perhatikan air gak hidup pada jam 1 sampai jam 3 pagi, padahal pengguna dalam rentang waktu itu minim kan. Itu lah abang tanyakan ke mereka (PDAM Tirta Uli) kenapa bisa gitu, ada apa?" tanya dia.
Ia juga menduga pejabat PDAM Tirtauli tak pernah turun ke lapangan mendengarkan keluhan masyarakat.
"Saya duga demikian. Karena kalau mereka turun ke lapangan pasti sudah beres lah masalah ini dari dulu. Biar abang tau air mati hidup ini bukan hitungan bulan, tapi bertahun. Kita juga kadang gak ngerti pejabat PDAM ini semua lulusan sarjana, tapi menaikkan air saja tak mampu. Biar dengar orang itu masalah ini," terangnya.
Wartawan telah mengkonfirmasi terkait keluhan warga kepada Humas Perumda Tirtauli, Jimmy Simatupang.
Dia mengatakan, kondisi diatas disebabkan sejumlah faktor teknis. Seperti tegangan PLN yang sering tidak normal sehingga menggangu pompa sumur bor yang merupakan sumber air ke lokasi tersebut.
"Untuk kawasan melati, terutama melati puncak seluruh di suplai dari pompa sumur bor yang berlokasi di Jalan Bakung. TIdak bisa di suplai dari gravitasi mata air di karenakan elevasi terlalu tinggi itu sebab pemancar TVRI berada sana. Untuk operasi pompa sumur bor pakai jam istirahat dan kendala yang sering apabila tegangan PLN tidak normal pompa akan mengalami gangguan," ujarnya kepada wartawan, Selasa (20/12/2022).
Sementara terkait masalah ini, Walikota Pematangsiantar Susanti Dewayani belum memberikan komentar apapun.
Kontributor: Tumpal Tanjung