BMKG : Gempa Bumi M5,2 di Pantai Barat Sumatera
Kitakini.news - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melansir kejadian gempa tetonik, Jumat (30/12/2022) pukul 06.26.49 WIB wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera, Nias Selatan, Sumatera Utara.
Baca Juga:
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki magnitudo M5,2. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,21° LS ; 97,23° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 108 Km arah Barat Daya Nias Selatan, Sumatera Utara pada kedalaman 12 km," tulis rilis yang ditandatangani Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono.
Diungkap, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.
Berdasarkan estimasi peta guncangan atau shakemap. Gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Simuk, Nias Selatan dengan skala intensitas III - IV MMI, atau bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah. Kemudian, daerah Luahagundre Maniamolo, Nias Selatan dengan skala intensitas III MMI, di mana getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Lalu daerah Sirombu, Nias Barat dengan skala intensitas II - III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ungkap rilis.
Hingga pukul 06.44 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan atau aftershock. Untuk itu kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," pungkasnya.
Redaksi