Pawai Ulos 1.000 Meter di Depan Rumdis Gubernur Sumatera Utara
Kitakini.news - Ulos Batak sepanjang 1000 meter atau 1 kilometer yang diklaim sebagai ulos terpanjang di dunia akan dibentangkan di Monas.
Baca Juga:
Ini merupakan rangkaian dari pawai ulos 1000 meter yang diarak mengelilingi Danau Toba melewati 8 kabupaten dan puncaknya akan dibawa ke Jakarta.
PJ Gubernur Sumut, Hassanudin mengatakan mendukung kegiatan tersebut yang merupakan upaya untuk melestarikan salah satu kebudayaan yang ada di Sumatera Utara.
"Akan membentangkan ulos sepanjang 1000 meter ini di Monas, tentunya saya atas nama pribadi dan pemerintah Sumut mendukung kegiatan ini dalam rangka budaya yang bagus bagi kita, Indonesia ini memiliki keanekaragaman budaya yang harus dilestarikan," kata Hasanuddin, Rabu (25/10/2023).
Pemerintah telah menetapkan ulos sebagai warisan tak benda Indonesia, sehingga pemerintah menetapkan tanggal 17 Oktober sebagai Hari Ulos Nasional.
Setelah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan mengusulkan ulos menjadi warisan budaya tak benda dunia ke UNESCO pada 2025 mendatang.
"Sehingga ini menjadi warisan budaya secara nasional bukan hanya dimiliki oleh Sumatera Utara tapi juga secara nasional bahkan milik dunia," tambah Hasanuddin.
Ketua Panitia Hari Ulos Nasional, Mikhael Siregar keunikan dari ulos sepanjang 1000 meter ini adalah tidak disambung melainkan ditenun sebagai sebagai satu kesatuan.
"Ulos ini dibuat oleh Kyan Ulos salah satu umkm yang ada di Siantar, ulos ini semua tidak disambung, sepanjang 1000 meter ini ditenun oleh 15 orang yang sudah mendapat lisensi," jelas Mikhael Siregar.
Ulos adalah kain tradisional yang dapat dijadikan pakaian selain batik. Seperti halnya daerah lain di Indonesia, Suku Batak Toba, Sumatera Utara juga punya kain tradisionalnya tersendiri.
Selain dijadikan sebagai pakaian, ulos juga sering dijadikan hadiah seremonial karena kain ini menyimbolkan status Suku Batak. Ulos inilah yang kemudian identik dengan pakaian adat Suku Batak. Bahkan, kain ulos menjadi identitas atau bagian dari Suku Batak.
Kontributor: Azzareen