DPR-RI Siap Pimpin Pertemuan Parlemen 5 Negara Middle Power
Kitakini.news - Dewan Perwakilan Rakyat Repbulik Indonesia (DPR-RI) siap memimpin pertemuan tingkat tinggi MIKTA Speakers' Consultation ke-9 yang akan diselenggarakan di Jakarta. Pada pertemuan palemen 5 negara Middle Power tersebut, nantinya DPR akan menekankan isu multilateralisme kepada anggota MIKTA dalam menghadapi masalah geopolitik dunia.
Baca Juga:
"MIKTA memiliki kemampuan untuk lebih fokus pada isu-isu tertentu yang mendesak dan memiliki dampak signifikan. Dengan demikian, Indonesia dapat mengangkat berbagai isu-isu geopolitik demi kemajuan dunia," ujar Ketua DPR-RI Puan Maharani di Jakarta, Minggu (20/11/2023).
Adapun MIKTA merupakan grup negara-negara Middle Power (kekuatan menengah) yang terdiri dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia. Sementara MIKTA Speakers' Consultation merupakan forum konsultatif Ketua Parlemen anggota MIKTA.
Indonesia memegang keketuaan MIKTA tahun 2023, DPR bertindak sebagai tuan rumah MIKTA Speakers' Consultation ke-9 yang akan diadakan di Hotel Kempinsky, Jakarta Pusat pada 20 November mendatang.
Pada periode keketuaan MIKTA tahun ini, DPR mengusung tema 'Strengthening Multilateralism, Addressing Intergenerational Challenges'.
Puan mengungkapkan, MIKTA Speakers' Consultation dapat menjadi jembatan antara negara berkembang dan negara maju dalam menyikapi berbagai tantangan global di tengah perbedaan pandangan setiap negara.
"Tantangan yang dihadapi dunia saat ini bersifat antar generasi di mana tantangan ini tidak hanya membawa dampak terhadap kehidupan saat ini namun juga bagi generasi mendatang," ujarnya.
Dengan semangat reformasi bagi sistem pemerintahan global, Puan meyakini MIKTA akan terus mendorong dan mengupayakan penguatan multilateralisme untuk menjawab tantangan dunia.
"MIKTA memungkinkan Indonesia untuk bekerja sama dengan mitra yang memiliki kepentingan dan nilai serupa, memperkuat posisi kolektif kelompok tersebut dalam dinamika geopolitik global," ucap Puan.
Lebih lanjut Puan menerangkan, perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR-RI ini melanjutkan, keanggotaan Indonesia di MIKTA juga membuka peluang kerja sama dengan negara-negara Middle Power lainnya.
"Meski masing-masing negara memiliki pandangan yang berbeda, hal tersebut dapat dijadikan kekuataan apabila setiap anggota MIKTA bisa memanfaatkannya dengan baik," tuturnya.
"Ini memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk bersatu dengan mitra sebaya dan memberikan dampak bersama dalam isu-isu global tanpa harus bergantung pada struktur besar dan kompleks seperti PBB," sebutnya.
Masih kata Puan, MIKTA memiliki posisi yang unik dalam menghadapi tantangan regional maupun global. Dan diharapkan pertemuan ketua parlemen MIKTA di Jakarta dapat semakin memperkuat posisi negara-negara Middle Power, apalagi Indonesia kini dianggap sebagai negara yang ekonominya berpotensi tumbuh semakin maju.
"Saya mengharapkan dalam pertemuan ini, MIKTA juga dapat menguatkan kerjasama, kolaborasi kreatif dan menghasilkan rekomendasi kebijakan yang dapat menyelesaikan tantangan perbedaan pandangan antar-negara dan antar-generasi yang mengedepankan visi misi multilateralisme," tandasnya. (**)