DMDI Indonesia: PBB Harus Punya Nyali Ultimatum dan Hentikan Serangan Brutal Israel

Kitakini.news - Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Indonesia mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar memberikan ultimatum kepada Israel supaya menghentikan serangan brutal, keji yang melebihi aksi teroris terhadap warga, anak-anak dan perempuan Palestina.

Baca Juga:

• Zulkifli Hasan Dukung dan Apresiasi Munas ke-14 BKPRMI dan Jambore Remaja Masjid se ASEAN di Medan
• Agus Fatoni: Tak Ada Waktu Lagi Belajar, Langsung Bekerja
• Kapoldasu dan Empat Kapolres di Sumut Diganti

"Jika tak punya nyali untuk menghentikan aksi brutal, keji dan biadab Israel, maka PBB harus membuat keputusan yang membolehkan bantuan ketentaraan masuk ke Palestina. Hal ini bertujuan untuk membangun kembali bangunan vital seperti rumah sakit dan fasilitas umum serta rumah warga di Palestina," kata Ketua Umum DMDI Indonesia Datuk H Said Aldi Al Idrus SE kepada wartawan usai pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I DMDI Indonesia di Hotel Aryaduta, Jalan Kapten Maulana Lubis, Medan, Senin (20/11/2023).

Hal ini dikatakan Said Aldi bahwa desakan terhadap PBB tersebut merupakan salah satu agenda yang akan dibahas dan dituangkan dalam hasil Rakernas I DMDI Indonesia di Medan.

Selain itu, ungkap Said Aldi, tujuan bantuan ketentaraan tersebut juga bertujuan untuk khusus menjaga anak-anak dan perempuan Palestina serangan-serangan rudal Israel yang membabi-buta tanpa ada rasa kemanusiaan.

Said Aldi menilai, serang brutal dan keji yang telah menewaskan ribuan nyawa anak-anak dan perempuan Palestina itu sengaja dilakukan Israel supaya keturunan warga Palestina punah. Sehingga Israel dengan leluasa nantinya mencaplok dan menggarap tanah Palestina.

"Kami menilai ini memang sengaja dilakukan Israel agar keturunan Palestina punah. Maka harapan dan desakan DMDI Indonesia agar Palestina bisa didukung sepenuhnya oleh PBB dan badan organisasi negara-negara dunia itu punya nyali untuk menghentikan aksi kejahatan perang Israel. Tapi kalau PBB tak berani, ya minimal izinkan bantuan ketentaraan dunia masuk untuk membantu dan menyelamatkan anak-anak dan perempuan Palestina," bebernya.

Said Aldi juga menegaskan, DMDI Indonesia juga mendukung Fatwah Haram Majelis Ulama Indonesia (MUI) membeli produk-produk Yahudi.

"Setuju dan kita dukung. Keuntungan dari penjualan produk-produk Yahudi itu untuk membiayai militer Israel menghancurkan Palestina. Karena selemah-lemahnya iman kita adalah melarang/memboikot. Sekuat-kuatnya iman kita adalah memberikan bantuan dalam bentuk apapun untuk rakyat Palestina," tegas Said Aldi yang juga Ketua Umum DPP Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) ini.

Maka dari itu sebagai bentuk keperdulian dan rasa kemanusiaan, lanjut Said Aldi, DMDI Indonesia telah menyalurkan bantuan kepada rakyat Palestina dan warga Jalur Gaza Timur Tengah sebesar 100 Ribu Ringgit Malaysia kepada perwakilan masyarakat Palestina yang ada di Malaysia.

Kemudian, sambung Said Aldi, melalui aksi galang dana diseluruh Indonesia yang dilakukan oleh BKPRMI dan Pemuda Masjid Indonesia, juga telah disalurkan bantuan untuk rakyat Palestina sebesar Rp1,5 Miliar.

"Dana yang terkumpul sebesar Rp1,5 Miliar itu juga telah kita berikan kepada perwakilan warga Palestina yang ada di Malaysia. Dan saat ini DMDI Indonesia bersama BKPRMI dan Pemuda Masjid juga sedang melakukan penggalangan dana bantuan untuk Palestina dengan target Rp5 Miliar sampai Rp10 miliar. Melalui kesempatan ini, juga saya mengimbau kepada warga masyarakat Tanah Air agar menyisihkan sebagian rezeki kita sebagai bentuk empati kemanusiaan terhadap rakyat Palestina yang telah menjadi korban aksi brutal, keji dan biadab Israel yang melebihi aksi teroris," paparnya.

Lebih lanjut Said Aldi menerangkan bahwa dalam Rakernas I DMDI Indonesia ini nantinya juga mengukuhkan Saudagar Melayu DMDI, pembentukan Food Bank diseluruh provinsi di Tanah Air, pelantikan 15 DPW Provinsi DMDI dan 5 DPW yang akan segera dilantik.

Kemudian, tambah Said Aldi, Festival Budaya Melayu se Asia Tenggara yang akan dilaksanakan di Kota Batam, serta pertemuan ulama se dunia di Banjarmasin. Lalu membahas penyelenggaraan Kejuaraan MTQ DMDI yang akan diikuti 23 negara serta rencana pembangunan Museum Melayu yang Insya Allah akan kita bangun di Tahun 2024 di Rempang, Batam," imbuhnya.

Sementara itu, Presiden DMDI Tun Seri Setia Ali Rustam dalam sambutannya menegaskan sangat mendukung agenda dan gagasan yang akan dibahas dan dihasilkan nantinya oleh DMDI Indonesia. Sebab, sudah tentu hasil Rakernas I DMDI Indonesia itu nantinya memiliki tujuan yang baik dan sangat mulia.

"Saya sangat percaya serta yakin dengan Datuk Said Aldi yang merupakan tokoh muda energik, cekatan, kreatif, mau bekerja dan berjuang untuk DMDI. Saya kenal beliau sudah lama, apa yang dibuatnya pasti berhasil dan sukses. Selamat menjalan Rakernas I DMDI Indonesia," tutur Tun Seri Setia Ali Rustam.

Pada kesempatan itu juga, Tun Ali Rustam mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi yang berkenan hadir dan memberikan pengamanan pelaksanaan Rakernas I DMDI Indonesia di Medan.

"Kita harapkan, Bapak Kapoldasu lancar selalu dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dan juga dalam memberantas tindak kejahatan, Narkoba dan Judi," imbuh Tun Ali Rustam.

Hadir pada Rakernas I DMDI Indonesia tersebut, Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi, perwakilan Menteri Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif, Walikota Medan Bobby Nasution yang diwakili Kadis Pendidikan, Ketua DMDI se Indonesia, DMDI Singapura, DMDI Malaysia, Konjen Malaysia di Medan, MUI Sumut, DMDI Sumut Isa Indrawan.

Adapun nama-nama Saudagar Melayu DMDI yang telah dikukuhkan yakni Said Naldi, Muhammad Hasbi, Ridwan Lubis, Saddam Wiro Hamdani, Said Idris, Agung Kurniawan, Datok Joyah Rasyid, Arif Kurniawan dan Zailani Dalimunthe

Diakhir acara, DMDI Indonesia secara simbolis juga menyalurkan bantuan kepada masyarakat kurang mampu dan anak yatim dan piatu. (**)