Ini Pengakuan Penyelam dari Polairud Polda Sumut Terkait Pencarian Korban di Danau Toba

Kitakini.news - Regu penyelam pencari 10 korban yang hilang akibat banjir bandang dan longsor di Desa Simangulappe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, pada Sabtu (2/12/2023) sampai sekarang belum menemukan hasil maupun tanda tanda keberadaan korban.
Baca Juga:
Tiga penyelam bantuan yang berasal dari satuan Korps Polisi Air Udara (Polairud) Polda Sumut yang diterjunkan Rabu (6/12/2023), untuk menyusuri perairan danau juga belum mendapat hasil.
Sempat tertunda melakukan penyelaman pada pagi hari, ketiga tim akhirnya menyelam pada siang hari. Mereka terjun menyelam tepat pada pukul 14.56 WIB dan berakhir pada pukul 15.17 WIB.
Penyelam menyusuri perairan tepat diantara gereja dan Hotel. Mereka menyelam hingga kedalaman 12 meter. Namun tidak menemukan tanda tanda.
Saat dikonfirmasi, Bripka Jabaik Nainggolan mengakui mendapat kendala saat menyusuri ke dalam danau. Bersama rekannya Bripda Ivan Nababan dan rekannya menyelam menelusuri tebing dasar danau selama 20 menit.
Hal senada juga dikatakan Jabaik Nainggolan yang mengisahkan bahwa lokasi penyelaman mereka minimal kedalaman 12 meter dan pada kedalaman itu kendala yang dialami bersifat fisibility yakni jarak pandang penglihatan antara 30 hingga 50 centimeter.
"Kesulitan yang dialami berasal dari material longsor yang mengakibatkan jarak pandang berkurang," ucap Nainggolan.
Sebelumnya personel telah menemukan tiga korban bencana tanah longsor dalam proses pencarian para korban. Ketiga korban yang ditemukan itu bernama Diana Sinaga 45 tahun (luka ringan), Dian Lubis 19 tahun (meninggal) dan Tiamin Sinambela 78 tahun (meninggal). (**)

Ilegal Logging Diduga Penyebab Banjir di Dharmasraya

Anggota DPR RI Ungkap Kerusakan Hutan Penyebab Banjir dan Longsor di Dairi

Banjir Bandang di Dairi Rusak Jaringan Air Bersih

Bobby Nasution Diminta Berani Tuntaskan Persoalan Banjir dan Longsor di Sumut

Jalan Lintas Langkat-Karo Longsor
