Minggu, 08 September 2024

Dua Kasus Mycoplasma Pneumonia Ditemukan di Medan

Azzaren - Selasa, 12 Desember 2023 15:30 WIB
Dua Kasus Mycoplasma Pneumonia Ditemukan di Medan
(Kitakini.news/Azzareen)
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Medan, dr. Pocut Fatimah Fitri.

Kitakini.news - Dinas Kesehatan Kota Medan menemukan 2 kasus Mycoplasma Pneumonia setelah mendapatkan laporan dari rumah sakit swasta yang menangani dua pasien.

Baca Juga:

"Sampai saat ini sudah ada dua kasus Mycoplasma Pneumonia yang dilaporkan dari rumah sakit swasta di Kota Medan," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Medan, dr Pocut Fatimah Fitri, kepada wartawan di Medan, Selasa (12/12/2023).

Menurut dr Fatimah, kasus ditemukannya Mycoplasma Pneumonia tersebut menimpa seorang anak berumur 1 tahun 10 bulan dan anak berumur 8 tahun 8 bulan.

"Pasien datang dengan gejala batuk, flu dan demam. Setelah diperiksa oleh dokter yang merawat ternyata ditemukan penyakit Mycoplasma Pneumonia," imbuhnya.

Lebih lanjut Fatimah mengatakan, para pasien dirawat selama 2 sampai 3 hari dan akhirnya sembuh dan kini mereka sudah boleh pulang. Kasus pertama ditemukan pada 28 November 2023 dan kasus kedua ditemukan pada 8 Desember 2023 yang lalu.

Fatimah menambahkan kalau tracing telah dilakukan terhadap keluarga pasien. "Tidak ada ditemukan adanya keluarga yang baru pulang dari luar negeri, juga tidak ada yang sakit. Berarti anak ini aja yang kondisinya lagi sakit," papar Fatimah.

Fatimah menyebutkan penyakit dengan gejala Mycoplasma Pneumonia ini cukup banyak. "Dari 41 puskesmas yang kita terima laporannya, untuk bulan September ada 28.132 kasus, bulan Oktober cenderung turun menjadi 26.807 kasus. Sedangkan untuk bulan November masih kita data," ungkapnya.

Penyakit Mycoplasma Pneumonia ini memiliki gejala yang sangat umum seperti demam, flu dan batuk. Sehingga jika tidak ada pemeriksaan lebih lanjut maka penyakit Mycoplasma Pneumonia ini tidak terdeteksi. Namun biaya untuk memeriksanya juga cukup mahal saat ini, bisa sampai 1 hingga 2 juta.

"Memang untuk memeriksanya masih mahal dan BPJS juga belum mengcover biaya untuk pemeriksaannya," imbuhnya.

Dia juga menambahkan penyakit dengan gejala pneumonia cukup banyak menyerang, terutama ISPA yang bulan lalu jumlah cukup banyak, namun sekarang cenderung turun.

Fatimah juga menyebutkan trend covid sekarang ini cenderung naik. Untuk itu dia minta masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan (Prokes) di tengah-tengah masyarakat. "Kita anjurkan untuk kembali menerapkan 3M, yaitu memakai masker di tempat umum, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Intinya, kita harus tetap menjaga kesehatan," katanya lagi.

Seperti diketahui, guna mencegah terjadinya penularan di Kota Medan, Pemko Medan melalui Dinkes menerbitkan Surat Edaran (SE) No.000/8557 perihal Kewaspadaan Penyakit Mycoplasma Pneumonia di Kota Medan.

Sementara itu pantauan di UPT Puskesmas Rantang di jalan Rantang, Medan, terlihat beberapa anak yang sedang berobat dengan gejala batuk dan flu.

Seorang ibu bernama Nora Butar-butar mengatakan anaknya yang masih duduk di kelas IV SD, menderita batuk sehingga dia dengan segera mengantarkan anaknya ke Puskesmas.

Dia juga mengaku prihatin dengan trend naiknya jumlah penderita covid. Untuk itu dia pun menyuruh anaknya memakai masker. Dikatakannya pihak sekolah pun sudah membuat anjuran agar muridnya memakai masker. (**)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Heru
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru