Legenda Timnas Indonesia Desak Shin Tae-yong Dipecat: Permainannya Membosankan
Baca Juga:
Anjas mendesak pemecatan pelatih asal Korea Selatan tersebut, menyatakan bahwa hasil pekerjaan Shin Tae-yong dinilai kurang memuaskan, meskipun PSSI telah memberikan dukungan signifikan, termasuk melalui program naturalisasi.
Dalam penilaian Anjas Asmara, Shin Tae-yong dianggap hanya mengandalkan taktik fisik, tanpa adanya perkembangan yang signifikan di sektor lain, terutama dalam mencapai prestasi yang dianggap sebagai standar keberhasilan. Anjas mengecam gaya permainan Timnas Indonesia yang dianggap membosankan, bahkan menyinggung masalah kebobolan gol yang sering terjadi di bawah kepemimpinan Shin Tae-yong.
"Saya kecewa dengan apa yang dilakukan Shin Tae-yong selama empat tahun ini. Meski telah mendapat dukungan naturalisasi, namun permainannya membosankan, cenderung parkir bus, dan tidak mampu membawa tim mencetak gol. Malah, kita sering kebobolan," ujar Anjas Asmara melalui akun Instagram Tommy Welly, @bungtowel8.
Anjas Asmara menyoroti ketergantungan Shin Tae-yong pada aspek fisik tanpa adanya kemajuan yang berarti di bidang lain. Ia menegaskan keinginannya untuk melihat pergantian pelatih yang benar-benar mampu mengembangkan Timnas Indonesia, bukan hanya fokus pada aspek komersial seperti bermain iklan.
Sebagai seorang mantan pemain Timnas Indonesia dari era 1970-an, Anjas Asmara merasakan kekecewaan karena gagalnya upaya skuat Garuda untuk lolos ke Olimpiade 1976. Tendangan penaltinya dan upaya Suaib Rizal ke gawang Korea Utara pada final Pra Olimpiade di Stadion Senayan, Jakarta, tidak membuahkan hasil, mengakhiri impian Indonesia untuk tampil di Olimpiade Montreal, Kanada.