Peserta Cabor Tenis Meja di Porkot XIV Medan 2024 Memecahkan Rekor Jumlah Terbanyak Sejak Gelaran Perdana
Baca Juga:
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia KONI) Kota Medan, Drs Eddy H Sibarani, MSi mengapresiasi banyaknya peserta yang ikut dalam cabor tenis meja yang digelar di Gelanggang Olahraga (GOR) PTMSI Sumut, Jalan Padi II, Medan Denai itu.
Sebelumnya, Panitia menuturkan, ada 174 peserta cabor tenis meja yang ikut di Porkot Medan 2024, sembilan di antaranya merupakan perempuan.
"Dari jumlah atlet yang dilaporkan oleh ketua panitia tadi, ada 174 atlet dari 21 kecamatan. Artinya, mulai Porkot pertama, ini peserta yang terbanyak pada saat Porkot. Ini sebuah debut, modal, bahan baku yang kita syukuri bersama," ujar Eddy H Sibarani saat membuka resmi pertandingan tenis meja Porkot 2024 itu, di GOR PTMSI Sumut, Selasa (18/06/2024) siang.
Eddy H Sibarani berharap, dengan membludaknya jumlah atlet di cabor tenis meja Porkot 2024 menjadikan kreasi, modifikasi untuk kemajuan tenis meja di Kota Medan dan Sumatera Utara menjadi lebih mudah.
"Bahwa Medan Bangkit itu kita sudah mempersiapkan atlet untuk empat tahun ke depan. Tapi yang jelas sasaran antara kita di sana ada Proprovsu, dan cabor yang dipertandingkan itu tenis meja, kita mau dari situ mereka akan lolos untuk mengambil PON 2028," ujar Eddy lagi.
Eddy juga berterima kasih dan mengapresiasi kinerja PTMSI Medan yang telah mencurahkan tenaga, dana dan pikiran untuk kesuksesan pelaksanaan pertandingan cabor tenis meja Porkot 2024. Kepada PTMSI Sumut, Eddy Sibarani mengucapkan terima kasih lantaran telah memperkenankan GOR PTMSI Sumut sebagai venue tenis meja Porkot 2024.
"Kami berharap, semua jerih payah, pemikiran, tenaga, waktu yang diberikan, semoga memberikan kontribusi terhadap pembangunan olahraga secara khusus tenis meja di Kota Medan, Sumatera Utara, bahkan di tingkat nasional maupun internasional," harapnya.
Sementara itu, Ketua PTMSI Medan, Prof Bustami Syam berharap, siapapun pemenang cabor tenis meja Porkot Medan 2024 turut memasyarakatkan tenis mejas sesuai visi-?misi bersama.
"Dengan tenis meja ini kita masyarakatkan, kita 'bajak' para remaja, anak-anak usia dini untuk aktif berolahraga. Maka dengan sendirinya kita telah membuat sebuah program mitigasi (tindakan atau upaya untuk mengurangi atau meminimalkan dampak negatif) apa yang kita sebut narkoba, kenakalan remaja, dan lain lain" katanya.
Prof. Bustami menyampaikan rasa syukur atas dukungan yang diberikan oleh KONI Medan. Dia berharap agar tidak hanya Medan menjadi kota yang bangkit dan juara, tetapi juga berbagai program lain yang mendukung perkembangan tenis meja di Medan dapat direalisasikan oleh KONI Medan dan Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Medan.