Medan Deli Juara Umum Porkot Medan 2024: Medan Amplas Juara 2, Medan Marelan Gagal Pertahankan 3 Besar
Medan Amplas, juara bertahan, turun ke posisi kedua dengan 23 emas, 21 perak, dan 30 perunggu. Peringkat ketiga ditempati oleh Medan Helvetia yang mengumpulkan 16 emas, 21 perak, dan 19 perunggu. Tiga besar Porkot 2023 lalu, Medan Marelan tahun ini berada di posisi keempat dengan 14 emas, 12 perak, dan 23 perunggu, sedangkan Medan Labuhan melengkapi lima besar dengan 13 emas, 17 perak, dan 19 perunggu.
Baca Juga:
Keberhasilan Medan Deli didorong oleh dominasi mereka di beberapa cabang olahraga, termasuk gulat (5 emas), taekwondo (4 emas), menembak (3 emas), pencak silat (3 emas), tenis meja (3 emas), dan judo (3 emas).
Penutupan Porkot Medan 2024 dilakukan oleh Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution, yang diwakili oleh Kadispora Kota Medan, Dammikrot Harahap. Dalam sambutannya, Dammikrot menekankan bahwa hasil Porkot ini menjadi persiapan bagi atlet-atlet Kota Medan untuk ajang yang lebih tinggi.
"Hasil Porkot Medan ini kita sudah mencapai target untuk mendapat berbagai kejuaraan-kejuaraan, bahkan kita telah mendapatkan atlet bibit-bibit baru yang harus kita persiapkan kedepannya untuk mengikuti berbagai pertandingan ke jenjang yang lebih tinggi untuk Kota Medan," katanya.
Turut hadir jajaran Forkopimda, Ketua Umum KONI Kota Medan, Eddy H Sibarani, Ketua Panpel Porkot Medan 2024 Dr dr Hj Liliana Puspa Sari MKes, Dammikrot menyebutkan, bila kontingen PON 2024 didominasi atlet Kota Medan.
"Apa yang menjadi cita-cita kita menjadikan Kota Medan sebagai Kota Atlet semoga terkabul," katanya.
Dammikrot mengungkapkan, bila Pemko Medan memberikan perhatian khusus bagi atlet. Ia mengingatkan, agar atlet jangan bosan berlatih, karena jalur olahraga ini jalur yang gemilang. "Pemko Medan sangat memperhatikan atlet sebagai duta olahraga dari Kota Medan," tutur dia.
Sedangkan Ketua Umum KONI Kota Medan, Drs Eddy H Sibarani MSi dalam sambutannya mengatakan, Porkot 2024 ini terjadi persaingan yang ketat. Persaingan itu terlihat antara atlet senior dengan junior.
"Sehingga Porkot ini melahirkan bibit atlet kita untuk diproyeksikan event tingkat selanjutnya tingkat nasional hingga internasional," kata Eddy H Sibarani.
Tak hanya persaingan yang ketat, perolehan medali yang merata pun menunjukkan kekuatan masing-masing kontingen tak ada mendominasi sepenuhnya yang terlihat dari perolehan medali yang cukup merata.
"Pendistribusian medali Porkot ini cukup merata. Artinya tidak ada kecamatan yang dominan juga yang minim," pungkasnya.