Dari Gonzales Gym Menuju Pentas Nasional: Angely Percaya Diri Menatap Emas PON 2024
Namun, meskipun tubuhnya terlihat kecil, tekad dan kekuatan Angely terbukti mampu mengatasi rintangan yang ada. Teriakan bangga rekan-rekan latihannya menggema saat Angely berhasil mengangkat barbel itu hingga tuntas pada angkatan squat.
Baca Juga:
Tidak hanya sekali, Angely, mahasiswi semester akhir di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED), terlihat melanjutkan latihannya dengan penuh semangat. Angkatan berikutnya, bench press lalu deadlift ia lalui dengan determinasi yang sama, berulang-ulang. Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian latihan beratnya, ia akhirnya menghampiri penulis dengan senyum ringan, membuat keringat di pipinya menetes ke lantai.
Angely adalah salah satu atlet muda andalan Persatuan Angkat Berat Seluruh Indonesia (Pabersi) Sumatera Utara di ajang PON 2024. Meskipun ini adalah debutnya di ajang olahraga empat tahunan tersebut, Sekretaris Umum (Sekum) Pabersi Sumut, Rico Goncalves Sirait, berulang kali menyebut namanya, dan menaruh harapan besar padanya dan tujuh atlet muda lainnya untuk meraih emas yang telah 40 tahun lama dirindukan Sumut.
Setali tiga uang, sebagai satu dari delapan atlet muda yang belum pernah mengikuti PON, Angely juga berambisi mewujudkan mimpi yang telah lama dinantikan oleh pengurus Pabersi Sumut, pelatih, sahabat seperjuangan, dan tentu saja kedua orang tuanya, serta Sumatera Utara. Angel,
demikian dia disapa, percaya bahwa lewat latihan keras yang ia jalani selama empat tahun terakhir, mimpi itu akan segera menjadi kenyataan.
"Tentu optimis. Apalagi kami di sini telah ditempa selama lebih kurang empat tahun, sejak 2020 lalu," ujar wanita kelahiran Medan, 9 September 2002 itu, menjawab pertanyaan yang disampaikan.
Putri pasangan Epikson Simanihuruk dan Agnes Doloksaribu ini akan bertanding di kelas 47 Kilogram pada PON XXI Aceh-Sumit 2024. Bagi Angely, meski ini adalah debutnya, ia tidak ingin menjadikan ajang ini sebagai beban yang dapat mengganggu performanya. Kegagalan di Pra PON Papua lalu hingga harus Walk Out (WO) pada kejurnas terakhir menjadi pelajaran yang berharga, ia pun bertekad tak akan mengulangi kesalahan yang sama.
"Kegagalan yang lalu jadi pelajaran dan harus bermain lebih tenang lagi, fokus, jangan grogi. Sekarang ini ya main bersih aja, jangan gugup. Karena kan apa yang dilakukan di latihan itu yang dipertandingkan," ucap perempuan yang mengaku gemar makan dan hobi karaoke itu.
Meski Aceh-Sumut 2024 merupakan edisi PON perdana bagi dia, Angely bukan sosok kemarin sore, karena sudah menorehkan sejumlah prestasi di ajang lokal dan nasional. Sebagai mantan atlet senam yang beralih ke angkat berat pada 2018, Angely membuat kejutan dengan meraih emas di Kejurnas pertamanya dan di berbagai ajang lokal seperti Porwilsu, Porkot, dan Porprovsu.
"Karena juara Porprovsu, saya ikut Pra PON. Saat itu masih coba-coba dan baru pertama kali, belum begitu paham strategi kelas untuk saya. Masih asal-asalan masuk kelas saja yang penting sudah lolos. Pulang Pra PON habis itu pecah Parbesi (jadi organisasi sendiri), lalu saya memutuskan gabung bersama GWS di bawah asuhan Tulang Rico Goncalves Sirait," ujarnya mengenang masa itu.
Di GWS, kemampuan Angely terus diasah. Beban angkatannya menunjukkan kemajuan yang signifikan. Dukungan dari Rico, yang telah menampung kedelapan atlet muda di Gym GWS miliknya dan tinggal bersama mereka selama empat tahun, menjadi faktor penting dan penyemangat dalam perjalanan Angely. Apa lagi, delapan atlet itu ditambah lima atlet senior akan terjun mewakili Sumut di PON 2024.
"Tulang (paman) Rico sangat mencintai angkat berat. Selain tegas, peduli, dia juga baik, belum pernah dia 'main tangan' (memukul) seberapapun kesalnya dia sama kami. Jauh sebelum terbentuknya Pelatda jangka panjang ini, kami sudah dibiayai oleh Tulang Rico. Dari uang baju hingga tali pinggang. Bahkan pertama-tama kami pakai peralatan Tulang dulu sampe akhirnya terbelilah satu-persatu. Prinsipnya satu pakai baju semua harus pakai baju," ungkap Angely.
Menuju pelaksanaan angkat berat PON 2024 yang akan digelar di Banda Aceh, motivasi Angely semakin besar. Teman sesama atlet angkat berat yang telah bersama dengannya dalam empat tahun terakhir, termasuk sosok Rico Goncalves membuatnya sangat bersemangat meraih prestasi di PON XXI 2024. Dia tak gentar kendati harus menghadapi lawan-lawan senior termasuk yang telah memberikan medali untuk daerahnya.
"Awalnya grogi mengetahui lawan-lawan ada yang senior, punya nama, tapi sekarang yang penting main bersih aja. Semua ini sudah digariskan Tuhan. Ini kan olahraga terukur, kalau melihat dari strategi angkatan sama rekor (angkatan), yang penting kita udah melampaui dia. Jadi kita lakukan dengan main bersih aja gitu. Menang melampaui dia itu atau sama tidak masalah, yang penting fokus, tidak grogi," ujar Angely.
Anak pertama dari tiga bersaudara itu mengaku sangat ingin mempersembahkan emas bagi orang-orang terdekatnya, rekan setim yang sudah susah-payah membantunya selama pemusatan latihan, pelatih yang membimbingnya, keluarga dan Provinsi Sumatera Utara.
"Tentunya saat saya nanti dapat medali, saya persembahkan, pertama untuk seluruh tim yang susah-payah suppport, bantu saya sepenuh hati, pelatih kayak Tulang, coach Nicky (Nicky Kardova), Kak Tiwi, dan keluarga," ucap Angely di ujung wawancara.
Dengan semangat pantang menyerah dan pembiayaan swadaya, pengurus provinsi Pabersi Sumut yang diketuai Hermansyah Hutagalung terus melangkah untuk menggapai kesuksesan bagi para atletnya.
Karena bagi mereka, tidak ada yang namanya kebetulan, semua sudah ditakdirkan. Selama upaya dan usaha terus dilakukan sungguh-sungguh, hasilnya tak kan berkhianat.
Lalu, 15-19 September 2024 di Gedung PABBSI Banda Aceh, Angely dan atlet angkat berat Sumut lainnya akan membuktikan determinasi hasil latihan selama ini. Apakah mereka akan menyerah, atau malah mampu mengalahkan ketakutan terbesar, ketakutan pada diri sendiri?