Colby Covington Tumbang Lagi di UFC Tampa, Kekalahan Beruntun 'Anak Kesayangan' Dana White
Baca Juga:
Pertarungan yang dinanti-nantikan ini berakhir dengan dramatis. Buckley dinyatakan menang melalui TKO (doctor's stoppage) setelah pelipis Covington robek akibat serangan eksplosif Buckley di ronde pertama dan kedua. Dokter yang memeriksa luka Covington memutuskan untuk menghentikan laga sebelum ronde ketiga dimulai, memastikan kemenangan besar bagi Buckley.
Kekalahan Beruntun Covington: Dari Kandidat Juara ke Jurang Karier
Kekalahan ini menjadi pukulan kedua berturut-turut bagi Covington, setelah sebelumnya kalah dari Leon Edwards dalam perebutan gelar di UFC 296 pada Desember 2023. Dua kekalahan berturut-turut ini semakin mempersulit Covington untuk kembali ke jalur perebutan sabuk juara.
Sebagai salah satu petarung yang paling sering mendapat perhatian dari Dana White, Covington selama ini disebut mendapat "privilege" dalam perebutan gelar juara.
Setelah kekalahan dari juara bertahan kelas Welter saat itu, Kamaru Usman di UFC 245 (2019), Covington hanya membutuhkan satu kemenangan untuk kembali memperebutkan sabuk juara yang saat itu dipegang Leon Edwards. Namun, hasil buruk melawan Edwards dan kini melawan Buckley membuat posisinya dalam divisi welterweight kian terpuruk.
Dominasi Buckley: Kemenangan Strategis
Joaquin Buckley tampil tak gentar menghadapi Covington, yang memiliki pengalaman jauh lebih banyak di UFC. Buckley menyerang dengan presisi dan kekuatan, berhasil memojokkan Covington di ronde kedua. Serangkaian pukulan yang dilancarkan Buckley memicu luka serius di pelipis Covington, memaksa dokter untuk menghentikan laga.
Apa Selanjutnya untuk Covington?
Di usia 36 tahun, Covington menghadapi jalan terjal untuk kembali bersaing di divisi welterweight. Dengan reputasinya sebagai salah satu petarung paling kontroversial dan dukungan besar dari Dana White, banyak pihak mempertanyakan apakah Covington masih pantas berada di panggung utama UFC.
Namun, kekalahan ini juga memunculkan spekulasi bahwa "privilege" Covington mungkin sudah tidak lagi relevan. UFC kini memiliki banyak petarung muda yang siap merebut perhatian di divisi welterweight, dan Covington perlu membuktikan dirinya kembali di octagon jika ingin tetap bersaing.
Sementara itu, kini berada di peringkat lima penantang kelas welter, kemenangan keenam beruntun ini membawa Joaquin Buckley semakin dekat ke jajaran elit divisi welterweight. Dengan momentum yang ia miliki, Buckley bisa menjadi ancaman nyata bagi nama-nama besar di kelas ini.