Mosi tak Percaya: 17 Klub Desak KLB Segera, Ketua Askot PSSI Medan Dinilai tak Jelas
Surat tersebut diterima langsung oleh Stefanus Purba selaku perwakilan dari Asprov PSSI Sumut.
Baca Juga:
"Hari ini (14/1) kami resmi menerima surat mosi tidak percaya dari voters AskotPSSI Kota Medan. Kemudian biar ini berproses sesuai administrasi dan statuta," ujarnya kepada awak media.
Alasan Mosi Tidak Percaya
Koordinator voters, Sunarto Fadjar SH, mengungkapkan sejumlah alasan krusial yang mendorong permintaan untuk segera digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB).
"Keberadaan Ketua Umum AskotPSSIMedan(Yandrinal) tidak diketahui tanpa alasan jelas selama beberapa bulan terakhir. Bahkan dalam pelaksanaan Turnamen Askot U-10, Askot menetapkan pelatih terbaik yang tidak memiliki sertifikasi lisensi kepelatihan sesuai standar PSSI," tegas Sunarto Fadjar yang akrab disapa Ucok Pratama.
Ia juga menyoroti ketidaktertiban keuangan dalam gelaran Turnamen Medan Cup antar SSB U-15.
"AskotPSSIMedan tidak mengembalikan uang jaminan Walk Out (WO) kepada peserta kecuali empat tim SSB. Seharusnya dana tersebut dikembalikan tanpa syarat kepada seluruh peserta," lanjutnya.
Minimnya Kompetisi dan Perencanaan yang Kacau
Sumitro, perwakilan PS Sahata, turut menyampaikan kritik keras.
"AskotPSSIMedan tidak memutar roda kompetisi antar klub, hanya kompetisi antar sekolah sepak bola (SSB) saja yang berjalan," ujarnya.
Ia juga mengeluhkan buruknya perencanaan turnamen.
"Jadwal pertandingan tidak matang, venue sering berpindah-pindah, dan itu merugikan semua pihak yang terlibat," pungkasnya.
Dengan banyaknya keluhan dan persoalan yang mencuat, desakan agar Asprov PSSI Sumut segera menggelar Kongres Luar Biasa semakin kuat. Voters berharap perubahan kepengurusan dapat segera dilakukan demi perkembangan sepak bola Kota Medan yang belakangan mandek.