Polemik Utang Honor Panpel PSMS Medan Memanas, Pesta Lumbangaol: Pembayaran Sepihak dan Tidak Tuntas

Pembayaran Setengah, Keputusan Sepihak
Perwakilan panpel, Drs. Pesta Lumbangaol, menegaskan bahwa meskipun ada pembayaran, PSMS Medan masih memiliki tunggakan honor. Ia menyebut pembayaran ini dilakukan tanpa koordinasi dengan mayoritas anggota panpel dan hanya mencakup 50 persen dari total yang seharusnya diterima.
Baca Juga:
"Manajemen PSMS cuma membayarkan setengah dari kewajibannya, itu pun sepihak. Tanpa ada persetujuan dari mayoritas bidang panpel, tiba-tiba dana ditransfer ke rekening bank masing-masing bidang," ujar Pesta, Minggu (9/3/2025), saat didampingi sejumlah anggota panpel dan ofisial PSMS Medan.
Pesta menjelaskan bahwa keputusan pembayaran ini dibuat dalam pertemuan antara Julius Raja dan Irsan Lubis, Ketua Local Organizing Committee (LOC) panpel pertandingan. Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa honor akan dibayarkan sebesar 50 persen. Namun, keputusan ini diambil tanpa melibatkan seluruh panpel.
"Pertemuan LOC dengan manajemen tidak melibatkan kami. Tanpa persetujuan kami, ditetapkanlah pembayaran sebanyak 50 persen untuk masing-masing bidang, dan tanpa pemberitahuan, tiba-tiba dana masuk ke rekening. Wajar jika kami menolak, karena keputusan ini sepihak," tegasnya.
Selain itu, Pesta juga menyoroti kejanggalan administratif dalam proses ini. Ia mempertanyakan mengapa surat keputusan pembayaran ditandatangani oleh LOC, bukan oleh pihak manajemen PSMS.
"Anehnya, ada surat keputusan pembayaran tapi yang menandatangani adalah LOC. Seharusnya manajemen PSMS yang menandatangani. Ini seperti upaya buang badan ketika nanti ada masalah di kemudian hari," tambahnya.
Janji Manajemen yang Tak Kunjung Terpenuhi
Polemik ini bermula dari janji Direktur Utama PT Kinantan Medan Indonesia (KMI), Arifuddin Maulana Basri, yang sempat mengundang panpel dalam pertemuan pada Selasa (14/1/2025). Dalam pertemuan itu, Arifuddin meminta panpel tetap bekerja dalam laga melawan Sriwijaya FC di babak playoff degradasi pada Minggu (19/1/2025). Sebagai gantinya, ia berjanji akan melunasi honor panpel pada awal Februari 2025. Namun, hingga Maret 2025, janji tersebut belum terealisasi.
"Sampai Februari, bahkan hingga Maret kemarin, tidak ada penjelasan apa pun. Padahal kami tetap menjalankan tugas dengan segala keterbatasan, demi PSMS agar tidak terdegradasi ke Liga 3, meski honor beberapa pertandingan belum dibayar," ungkap Pesta.
Selain panpel, sejumlah ofisial PSMS Medan juga masih belum menerima honor mereka. Besaran tunggakan bervariasi, mulai dari dua hingga empat bulan gaji.
Karena itu, panpel mendesak manajemen PSMS untuk segera menyelesaikan sisa honor mereka dan membayar gaji para ofisial lainnya, termasuk media officer serta petugas keamanan, paling lambat sebelum Lebaran atau akhir Maret 2025.
"Kami meminta manajemen segera membayar sisa 50 persen honor panpel serta honor bulanan para ofisial lainnya seperti media officer, keamanan, dan bidang lain. Paling lambat sebelum Lebaran atau akhir Maret 2025," pungkasnya.

Miris, Tak Ada Tim Liga 2 Asal Sumatera yang Lolos ke Liga 1

Sumut United FC Resmi Promosi ke Liga 2 Musim 2025/2026

Dirut PT KMI Minta Maaf, PSMS Medan Siap Berbenah untuk Liga 2 Musim Depan

Buruknya Kualitas Lapangan Jadi Penghambat Performa PSMS Medan Musim Ini?

Nil Maizar Ingin Perpanjang Masa Melatih di PSMS, Namun Sampaikan Syarat
