Fabio Lopez Beberkan Strategi Bangun Klub Juara Jika Diberi Mandat Melatih di Indonesia
.jpg)
Kitakini.news – Fabio Lopez, pelatih berkebangsaan Italia yang sempat menukangi
klub seperti PSMS Medan dan Borneo FC, masih punya mimpi di
Indonesia. Pelatih asal Roma, Italia itu memiliki impian besar ingin membuat
klub Indonesia yang dia latih selanjutnya menjadi juara liga.
Baca Juga:
Sebagai pelatih yang berpengalaman di Asia dan Eropa,
Indonesia menjadi salah satu negara yang masih membuatnya penasaran. Betapa
tidak, dua kali melatih yakni di Pulau Sumatera bersama PSMS Medan dan
Kalimantan, Borneo FC, keadaan yang kurang mendukung membuatnya tak sempat
menunjukkan bakatnya sebagai arsitek klub sepakbola berlisensi Pro UEFA.
Belum lama ini Fabio Lopez mencurahkan isi hatinya terkait
impiannya tersebut. Apa lagi, suporter klub Indonesia telah meninggalkan kesan
mendalam baginya terkait fanatisme untuk klub yang didukung.
“Pengalaman pertama sepak bola indonesia di PSMS MEDAN. Mungkin
anak muda tidak ingat betul tapi kondisi Liga Indonesia saat itu penuh krisis
dan ada dua liga terpisah. Jadi mari kita mulai dari titik di mana kita bisa
mengerti bahwa kondisi pada saat itu sulit dalam penyelenggaraan kejuaraan,”
ucapnya.
Klub-klub di Indonesia katanya, masih harus banyak belajar
tentang aspek manajerial dan tujuan jangka panjang. Jenis sepak bola yang dia ajarkan
dia yakini sebagai sepak bola tingkat atas dan pemain membutuhkan waktu untuk
mempelajari kondisi taktis.
Itu pula yang membuatnya menilai, klub harus memiliki
rencana jangka panjang dengan konsep yang jelas dan terukur.
“Tetapi jika klub tidak memiliki rencana jangka panjang,
berpikir bahwa mengganti pemain setiap tahun, impian juara itu akan menjadi
tidak mungkin. Untuk menang diperlukan kerja dengan baik,” katanya belum lama
ini.
Pelatih 49 tahun itu menyebut, klub-klub raksasa Eropa
merupakan tim yang siap untuk memenangkan kejuaraan. Tetapi kata dia, dengan
klub Indonesia, untuk memenangkan sesuatu, harus membangunnya dengan pengorbanan
dan bekerja di lapangan. Selain itu yang tak kalah penting, menghormati peran
yang harus dimiliki setiap orang.
Dia pun mengambil contoh masa kepelatihannya yang singkat di
Borneo FC pada tahun 2019 lalu. Mengaku tidak ingin menyalahkan siapapun,
menurutnya, pelatih butuh lebih banyak waktu untuk bekerja dan membawa
kesuksesan di sebuah klub, termasuk di Borneo.
“Presiden (Presiden Borneo FC Nabil Husein Said Amin) adalah
orang yang baik. Mungkin ada beberapa kesalahpahaman dan penghargaan saya terhadapnya
tidak berubah. Saya menganggap Nabil sebagai presiden yang baik, sangat emosional
dan dia mencintai timnya,” katanya
“Saya harap pelatih berikutnya memiliki lebih banyak waktu
untuk bekerja dan membawa sukses di Kalimantan. Penyesalan terbesar di Borneo
masih sampai hari ini yaitu saya yakin bahwa dalam dua tahun bekerja secara
diam-diam dan dengan disiplin kita bisa memenangkan piala,” ungkapnya.
Sempat vakum setelah mengarsiteki klub Vietnam Thanh Hoa FC,
wabah Covid-19 yang melanda dunia membuat Fabio Lopez tak bisa ke mana-mana.
“Covid-19, aku juga harus merawat ibuku yang sakit. Ada beberapa tawaran (klub) tapi saat itu aku memutuskan menjadi pengajar calon pelatih lisensi UEFA B, dan menunggu tawaran klub yang tepat,” ungkapnya.
Baca juga: Pelatih Asal Italia Fabio Lopez Rindu Atmosfer Liga Sepakbola Indonesia
Yang tak kalah penting menurut Fabio Lopez, dia ingin agar
klub tempatnya melatih nantinya memberikan kepercayaan seutuhnya padanya.
Menurutnya, manajemen yang ikut campur urusan teknis tim menjadi hal yang
paling dia hindari.
“Aku tidak mau bekerja lagi dengan manajemen yang terlibat
(teknis tim) dan tak memiliki rencana jangka panjang untuk membangun tim yang
serius untuk kemenangan,” pungkasnya.
Redaksi

Ayo! Tetap Olahraga Selama Ramadhan

Awak Media Kena Kartu Merah

Diet Tanpa Olahraga Bisa Bikin Otot Melemah

Lirik Pasar Muslim, Adidas Luncurkan Gamis Sepakbola

Putri Zaskia Adya Mecca Diincar Klub Sepakbola Inggris
