PON XXI di Aceh Diharapkan Mampu Menstimulasi Geliat Perekonomian
Kitakini.news - Penyelenggaraan Pekan Olahhraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 yang diselenggarakan di Sumut-Aceh diharapkan terlaksana dengan baik dan diharapkan akan mampu menstimulasi hal positif di kedua provinsi tersebut, khususnya Aceh.
Baca Juga:
"PON XII Tahun 2024 diyakni pasti akan memberikan pengaruh pada kegairahan masyarakat untuk berolahraga dan pasti akan hidup, akan bangkit, juga termasuk olahraga berbasis pendidikan," imbuh Anggota Komisi X DPR-RIFahmi Alaydroes kepada wartawan di Jakarta, Kamis (16/11/2023).
"Dan tentu di samping itu sudah kita pahami bahwa penyelenggaraan Olahraga Nasional ini pasti juga akan memberikan stimulus untuk dilihat ekonomi termasuk UMKM dan berbagai hal dan yang tidak kalah pentingnya," tuturnya.
Untuk mencapai hal itu, lanjut Fahmi, Komisi X DPR-RI akan memperkuat segala hal yang terkait dengan kebijakan dan penyelenggaraan olahraga. Diantaranya yakni terkait anggaran. Sebab, menurutnya, tidak mungkin PON bisa diselenggarakan dengan sukses, dengan optimal kalau anggaran ini tidak memadai.
"Maka Komisi X berdiri pada posisi, kita akan support dan kita sudah usulkan kenaikan anggaran. tetapi tentu ini harus terus ditindaklanjuti dalam konteks penggunaan anggaran," tegasnya.
Tak hanya itu, tambah Fahmi, pihaknya juga melihat bahwa waktu penyelenggaraan PON perlu diperhitungkan dengan baik. Sebab, setelah tahun 2023 berakhir, bulan-bulan selanjutnya akan sangat hingar-bingar dengan kondisi perpolitikan Indonesia. Baik itu Pileg, Pilpres dan kemudian Pilkada.
"Jangan sampai momen yang gilirannya bisa puluhan tahun itu ya lalu diselenggarakan dengan tidak optimal, baik dari sisi anggaran maupun dari sisi situasi dan kondisi," pesannya.
Maka diharapkan, sambung Fahmi, diskusi mengenai PON dapat dibahas secara intens guna mencari waktu yang tepat sekaligus mencari solusi guna meningkatkan anggaran.
"Sehingga Stakeholders penyelenggaraan PON ini benar-benar fokus dan tumpah, tidak terpecah-pecah dalam berbagai macam kegaduhan dalam politik dan sebagainya," pungkasnya. (**)