.png){kind=logo}
Kitakini.news - Setelah dari Jakarta, jenazah Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait tiba di kampung halamannya di Desa Bius Gu Barat, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba, Selasa (29/8/2023) siang.
Teks foto : Pihak keluarga dan para sahabat mendiang Arist Merdeka Sirait tak dapat membendung kesedihan mereka tatkala melihat jenazah Arist. (Surya)
Jenazah almarhum disambut oleh anak anak sekolah selama di perjalana sebelum sampai di Gereja HKBP Hasahatan, Kabupaten Toba. Jenazah yang telah dimasukkan ke dalam peti mati, langsung diangkat dan dibawa masuk ke dalam gereja untuk dilakukan sakramen secara Agama Kristen Protestan.
Selain pihak keluarga, kerabat, sahabat, hadir dalam pemberangkatan terakhir aktivis perlindungan anak ini dari pihak Pemerintah Kabupaten Toba dan Polres Toba. Isak tangis terlihat di wajah seluruh yang hadir sejak kedatangan jenazah hingga peti matinya ditutup kembali.
Parlin Sianipar, sahabat Almarhum Arist Merdeka Sirait menyebut selama hidupnya, Arist banyak memberikan kesan kepadanya terutama kepada kasus kekerasan terhadap anak di Kabupaten Toba. Ia dan almarhum, sempat bertemu sekitar 2 minggu yang lalu dan mengadakan seminar di HKBP Balige Kabupaten Toba.
"Beliau (Arist) memberikan kesan yang luar biasa kepada saya yang tidak bisa saya lupakan. Karena dialah, saya akan sampai mati di Kabupaten Toba ini untuk mendampingi korban korban kekerasan atau pelecehan terhadap anak. Sudah 5-6 tahun terakhir saya mendampingi disini, sudah ada sekitar 100 orang korban," ujarnya usai pemakaman.
Pada pertemuan terakhir mereka pada 2 minggu lalu, ia bersama Arist memberikan penghargaan kepada Kapolres Toba dan jajarannya. Ia sempat mengingatkan Arist untuk menjaga kesehatannya.
"Kita kehilangan anak Batak yang luar biasa perhatiannya kepada masalah kekerasan atau pelecehan anak," sambung Parlin.
Sementara itu, Agustinus Sirait, adik kandung paling bungsu Arist, bahwa mereka sebagai keluarga sangat mengingat pesan pesan dari almarhum seperti hidup ini harus menjadi saluran berkat bagi orang lain.
"Moto abang Arist yang kami terus diingatkan bahwa nama besar lebih berharga daripada emas atau perak. Itu pesan yang sering disampaikan. Kita dari keluarga juga sudah komitmen, kita akan meneruskan perjuangan abang kami ini. Karena sudah banyak perjuangan abang kami ini bersama timnya. Sehingga tidak boleh tidak diteruskan," kata Agustinus.
Setelah dari gereja, jenazah almarhum kemudian dibawa ke pemakaman keluarga untuk dimakamkan. Proses pemakaman, dibantu oleh pihak dari kepolisian. Proses pemakaman, meninggalkan haru dan tangis kepada semua orang yang hadir yang sangat kehilangan sosok dari Arist Merdeka Sirait.
Kontributor: Armeindo/Azzareen
Like
Dislike
Love
Angry
Sad
Funny
Wow
Dipimpin AKBP Dudung, Polres Padangsidimpuan Ungkap peredaran Sabu 3 Kg
Sep 05, 2023
Alamak, Pengedar 3 Kg Sabu di Padangsidimpuan Terancam Hukuman Mati
September 05, 2023
Dipimpin AKBP Dudung, Polres Padangsidimpuan Ungkap peredaran Sabu 3 Kg
September 05, 2023
Komentar 0