Kitakini.news – Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia Sumatera Utara (PSI Sumut), H.M Nezar Djeoli ST angkat bicara soal statemen Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut), Hendro Susanto yang menyebut bahwa kehadiran Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ke Sumut secara berturut-turut memberikan dampak.
Teks foto: Ketua DPW PSI Sumatera Utara, H.M Nezar Djoeli ST. (Kitakini.news/Heru Soesilo)
Menurut Nezar, keberadaan Kepala Negara di Sumut adalah untuk meresmikan sejumlah fasilitas publik yang merupakan proyek nasional. Selain itu juga untuk menemui rakyat Indonesia yang ada di Kota Medan.
“Prihal sejumlah persoalan kenaikan bahan pangan, Begal, dan lainnya itu sudah ada yang bertanggungjawab. Negara memiliki lembaga yang mempunyai tugas dan fungsi masing-masing,” cetus Nezar kepada Kitakini.news melalui sambungan seluler dari Medan, Selasa (29/8/2023).
Hal ini dikatakan Nezar merespon pernyataan Bendahara Fraksi PKS DPRD Sumut Hendro Susanto yang mengatakan kehadiran Presiden Joko Widodo ke Sumut belum mampu memberikan dampak yang berarti.
"Kenapa gak berdampak, justru kan berdampak. Masyarakat juga antusias bertemu presiden. Jika persoalan kenaikan bahan pangan juga tidak bisa disalahkan sepenuhnya presiden. Karena sudah mengangkat para menterinya untuk bertugas dalam pengendalian harga-harga pangan atau pun sudah ada para menteri yang bertugas dengan Tupoksi kerja masing-masing,” tegas Nezar.
Anggota DPRD Sumut periode 2014-2019 ini juga mengungkapkan bahwa di daerah terdapat Gubernur dan Walikota sebagai pengendali kestabilan harga bahan pokok di daerah. Maka sudah tentu ini juga menjadi kewajiban Gubernur dan Walikota untuk bisa seirama bekerja dengan Pemerintah Pusat.
“Sesungguhnya kehadiran Jokowi ke Sumut sangat dinantikan masyarakat, termasuk kader PSI yang selalu mendukungnya. Antusias rakyat Indonesia yang ada di Medan dalam menyambut Jokowi menunjukkan kepuasan terhadap kepemimpinan Beliau,” terangnya.
Tak hanya itu, Nezar juga menegaskan bahwa pengamana presiden itu sudah melakukan tugas mereka sesuai dengan fungsinya.
“Panpampres itu bertugas ada standarisasinya. Pengamanan presiden itu standart bukan berlebihan, karena mereka juga ada standarisasinya. Ketika terjadi insiden seperti semalam, siapa yang harus bertanggungjawab. ini justru bukti bahwa lemahnya penanganan Paspampres terhadap keselamatan presiden dan ini menjadi catatan penting bagi orang-orang yang bertanggung jawab atas keamanan presiden," bebernya.
Masih kata Nezar, bahwa kehadiran Jokowi di Sumut telah menjadi semangat PSI menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
“Bagi kami (PSI Sumut,red) kehadiran Pak Jokowi kemarin itu semakin menambah kader dalam merebut kursi di Parlemen nantinya melalui Jokowisme yang telah di dekalarasikan oleh DPP, Selasa (22/8/2023) lalu,” pungkasnya.
Reporter: Heru Soesilo
Komentar 0