Jelang Debat Tearkhir Capres 2024, TKD Sumut Yakini Kesiapan Prabowo
Kitakini.news - Menjelang debat kandidat calon presiden (capres) Pemilu 2024 Minggu (4/2/2024) malam, Tim Kampanye Daerah (TKD) Sumatera Utara (Sumut) untuk Prabowo-Gibran meyakini kesiapan calon nomor urut 02 menyampaikan visi misi terkait tema yang akan diusung, termasuk berbagai kemungkinan pertanyaan dari dua kandidat lain.
Baca Juga:
Juru Bicara TKD Prabowo-Gibran Sumut, Riki Prandana Nasution mengungkapkan beberapa faktor yang membuat pihaknya yakin segala kesiapan telah dilakukan oleh Prabowo Subianto untuk menghadapi debat malam ini. Termasuk rencana gimik atau meriuhkan suasana, jika ada yang menyinggung tengan hal yang personal.
"Pertama tentu Pak Presiden Joko Widodo sudah mengingatkan agar debat nanti bisa menyampaikan visi misi yang substansial. Sehingga tidak terjebak pada hal yang terlalu personal. Namun bagaimana menunjukkan sesuatu yang berguna bagi negara, bangsa dan rakyat," ujar Riki kepada wartawan, Minggu (4/2/2024).
Menurutnya, rencana gimik yang sempat diungkapkan capres 02, Prabowo Subianto merupakan bentuk kritik terhadap apa yang ia terima pada debat sebelumnya. Bahwa hal yang personal, tidak seharusnya menjadi objek bagi peserta debat untuk menjatuhkan lawan.
"Yang kedua, tema yang diusung kali ini, beberapa diantaranya tentang kesejahteraan sosial, kebudayaan, kesehatan, ketenagakerjaan, pendidikan dan lainnya. Ini bukan hal bagi beliau yang punya pengalaman di berbagai bidang itu, baik saat menjabat sebagai Menteri maupun sebelum itu," ujar Riki.
Terkait kemungkinan Prabowo akan menjadi sasaran kritik dari dua capres lainnya pada debat malam ini, menurut Riki hal itu biasa dalam perdebatan. Namun selama tidak mengungkit hal yang personal, atau tidak ada kaitannya dengan tema debat, tentu gimik seperti 'sory ye' sambil menggerakkan tubuh, adalah cara merespon sesuatu yang tidak benar, meskipun kemungkinan besar sang penanya atau penanggap sudah paham bahwa itu tak layak dipertanyakan, kecuali untuk menjatuhkan lawan.
"Kalau penilaian silakan saja, itu kan hak orang. Tetapi ingat, mereka bukan hakim atau guru yang bisa menilai siapapun. Biarkan rakyat yang menilai, bagaimana Pak Prabowo membangun Universitas Pertahanan dan sekolah taruna untuk memberikan akses pendidikan kepada generasi muda kita. Karena taruna kan rakyat Indonesia juga. Begitulah visi beliau," ungkap Riki.
Termasuk juga soal tema yang lain kata Riki, dimana Prabowo mengungkapkan bahwa program hilirisasi saat ini, merupakan satu dari sekian banyak upaya pemerintahan Joko Widodo meningkatkan taraf hidup masyarakat. Berikut juga program bantuan sosial yang diiringi dengan pemberian bantuan bagi pelaku usaha mikro.
"Program hilirisasi industri, sebenarnya sudah bisa memberikan kita gambaran betapa efek pembangunan yang akan muncul dari sana. Ya itu peningkatan fasilitas dan pelayanan kesehatan, kualitas pendidikan, sumber daya manusia dan lainnya. Bukan hanya tenaga kerja saja," jelas Riki.
Dengan begitu, Riki meyakini bahwa debat capres kali ini, meskipun diakui Prabowo membawa kecemasan secara personal, pihaknya optimis masyarkat telah mengenal sosok Menteri Pertahanan itu dengan sangat baik, bukan dari ruang debat, tetapi kinjerja dan sumbangsihnya untuk negeri. (*)