Jelang Puasa, Penghitungan Suara Diharapkan Tak Timbulkan Gejolak Berlebihan
Kitakini.news - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sumatera Utara (DPRD Sumut) H Hanafi Lc mengimbau semua pihak, termasuk peserta dan penyelenggara pemilihan umum (Pemilu) untuk tidak membuat gejolak yang berlebihan, terutama jelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.
Baca Juga:
"Kita imbau semua pihak menahan diri dan tidak memunculkan gejolak secara agresif dan cenderung berlebihan yang dapat mengganggu kekhusyukan umat Islam yang menunaikan ibadah puasa," kata Hanafi kepada Wartawan di Medan, Kamis (6/3/2024).
Ha ini dikatakan Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merespon munculnya riak-riak kecil selama proses penghitungan suara (real count) di Komisi Pemilihan Umum (KPU), berkaitan dengan dugaan kecurangan setelah pencoblosan, Rabu (14/2/2024) lalu pada pemilihan Presiden, Legislatif, DPD, DPR RI, kabupaten/kota.
Menyikapi hal itu, Hanafi tidak memungkiri hal itu terjadi, misalnya ada data yang tidak sinkron yang di-input hingga terjadi perbedaan suara caleg maupun pasangan calon presiden, dan itu memang harus segera diatasi dengan baik.
Kendati demikian, lanjut Hanafi, di saat yang sama, saat proses suara sedang berlangsung yang harus ditunggu sesuai jadwal waktu siapa yang terpilih, di Pemilu 2024 ini, pesta demokrasi 5 tahunan itu secara kebetulan bersamaan dengan datangnya bulan suci Ramadhan.
"Nah, ini kan bulan suci bagi umat Islam, bulan penuh berkah dan pengampunan, bulan yang dinanti setiap tahunnya, hendaknya kita memberi ruang waktu yang baik agar ibadah itu nantinya berjalan kyusuk dan lancar," sebut Hanafi.
Karenanya, imbuh Hanafi, semua pihak termasuk pemuka lintas agama perlu terus mendorong peran aktif, partisipasi dan pencerahan dan pemahaman utuh kepada masyarakat agar Pemilu menjadi ajang kebersamaan, saling menghargai, dan sarana menjaga persatuan.
Artinya, siapa yang dipilih itulah yang terbaik, dan setelah Pemilu, kita kembali bersama dan kita dukung bersama siapa yang menang nantinya.
"Ini saya kira yang perlu kita fokuskan, daripada terus berdebat, apalagi saling menjelekkan, dan membuat masyarakat bingung, sehingga memunculkan gejolak berlebihan," imbuhnya.
Hal yang sama juga diakui Hanafi, bahwa dirinya juga yang ikut berkompetisi di Pileg dari Partai PKS Dapil Sumut 1, siap legowo bila akhirnya tidak terpilih sesuai mekanisme yang ada. "Saya siap logowo," ujarnya.
Namun di lain pihak, Hanafi juga mengimbau kepada semua pihak untuk mendahulukan kepentingan bangsa, persatuan dan kesatuan negara Indonesia.
"Tentu saja berkaitan dengan bulan suci Ramadhan, kita harus menghormati dan saling bertoleransi agar nantinya terlaksana dengan penuh khidmat dan khusyuk," pungkasnya. (**)