Minggu, 08 September 2024

Sosialisasi 4 Pilar, Djarot Sebut Praktek Demokrasi Liberal Saat Ini Mengkhianati Pancasila

Sasminto - Senin, 11 Maret 2024 22:37 WIB
Sosialisasi 4 Pilar, Djarot Sebut Praktek Demokrasi Liberal Saat Ini Mengkhianati Pancasila
Ari
Djarot saat melakukan sosialisasi 4 Pilar, di Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Sumetera Utara, 11 Maret 2024 dihadapan tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat Kota Binjai. (Foto : Ari)

Kitakini.news - Ketua Badan Pengkajian MPR-RI, Djarot Saiful Hidayat mengingatkan bahwa praktek Demokrasi yang berlangsung di Indonesia pasca tahun 2004, kini sudah mengarah pada Demokrasi Liberal. Padahal Undang-Undang Dasar 1945 jelas-jelas mengamanatkan bahwa Demokrasi di Indonesia adalah Demokrasi Pancasila.

Baca Juga:

"Praktek Demokrasi yang terjadi melalui Pemilu yang sangat transaksional, money politic semakin massif dari periode ke periode. Ini membuktikan bahwa Demokrasi yang dipraktekkan saat ini merupakan penyimpangan Pancasila," ujar Djarot saat melakukan sosialisasi 4 Pilar, di Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Sumetera Utara, 11 Maret 2024 dihadapan tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat Kota Binjai.

Dilanjutkan mantan Gubernur DKI Jakarta ini, praktek Demokrasi Liberal ini sangat buruk dan mengancam masa depan bangsa Indonesia yang akhirnya memunculkan pemimpin-pemimpin individualistis, karena semua diukur berdasarkan utau materi. Kondisi tersebut menjadikan demokrasi di Indonesia menjadi demokrasi yang paling mahal.

"Biaya pemilu yang resmi saja untuk kebutuhan penyelenggaraan Pemilu saja mencapai Rp. 100 Triliun. Ya itu anggaran untuk penyelera, apakah itu KPU ataupun Bawaslu. Belum lagi biaya yang keluarkan masing-masing partai peserta Pemilu, maupun per caleg agar mereka bisa meraih suara maksimal," jelas Djarot.

Demokrasi di Indonesia ini semakin rumit dan mengakibatkan semakin besar terjadinya peluang kejahatan Pemilu. Inilah kemudian yang mengancam masa depan bangsa dan negara.

Karena proses pemilihan legislatif telah selesai, dan tinggal menunggu proses hukum yang sedang berjalan, maka hal itu menjadi evaluasi bersama. Ujian berikutnya yang terdekat adalah pemilihan kepala daerah secara serentak yang tahapannya sebentar lagi dimulai.

Ini menjadi pekerjaan rumah semua pihak, dan praktek-praktek seperti ini harus dilawan karena orang-orang baik, pintar dan memiliki komitmen yang kuat untuk memperbaiki dan memajukan bangsa dan negara, akhirnya tidak berani untuk mencalonkan diri sehingga yang rugi akhirnya bangsa ini juga.

Kuncinya ada pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila yang merupakan perekat dan pemersatu masyarakat Indonesia dalam menghadapi tantangan di masa yang akan datang," tutup Djarot.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Megawati Pertanyakan Sikap DPR dan Pemerintah Yang Terlihat Melawan Putusan MK

Megawati Pertanyakan Sikap DPR dan Pemerintah Yang Terlihat Melawan Putusan MK

Disuruh Lepas Hijab, DMDI Indonesia: Anggota Paskibraka 2024 Lebih Baik Mundur

Disuruh Lepas Hijab, DMDI Indonesia: Anggota Paskibraka 2024 Lebih Baik Mundur

Yaqut: Bung Karno Milik Seluruh Bangsa Indonesia

Yaqut: Bung Karno Milik Seluruh Bangsa Indonesia

Terpilih! Berikut 10 Siswa Finalis Lomba Pelajar Pancasila Sumatera Utara.

Terpilih! Berikut 10 Siswa Finalis Lomba Pelajar Pancasila Sumatera Utara.

Djarot Gelar 4 Pilar Didaerah Pembuangan Bung Karno di Parapat

Djarot Gelar 4 Pilar Didaerah Pembuangan Bung Karno di Parapat

Minta Terbit Rencana Dibebaskan, Ratusan Massa Demo PN Stabat

Minta Terbit Rencana Dibebaskan, Ratusan Massa Demo PN Stabat

Komentar
Berita Terbaru